Connect with us

Sosial Budaya

5 Jenis Baju Pengantin Adat Jawa

Published

on

baju pengantin adat jawa

Kehidupan masyarakat Jawa Tengah kaya akan tradisi budaya leluhur, terlihat dari pakaian adat yang dikenakan orang tua hingga acara formal maupun informal, bagaimana baju pengantin adat jawa? Busana tradisional Jawa Tengah yang tampak anggun ini juga melambangkan kekayaan budaya negeri. 

Berikut beberapa jenis baju pengantin adat jawa

baju pengantin adat jawa
Sumber gambar: Hipwee

Berikut Jenis baju pengantin adat jawa, simak ulasan selengkapnya pada kesempatan ini.

  1. Kebaya 

Kebaya berupa atasan berbentuk blus, dikenakan dengan batik atau kain panjang yang dililitkan sampai mata kaki di Jawa Tengah. Model baju kebaya menjadi populer seiring meluasnya perdagangan ke seluruh nusantara, terutama dengan orang Arab, Cina, India, dan Eropa. 

Wanita Jawa Tengah juga memakai aksesoris lain untuk pergi dengan kebaya, termasuk kemben untuk menutupi dada, tapih pinjung, dan stagen untuk mengencangkan pinggang perut, dan kain jarik panjang untuk bagian bawah.

Wanita Jawa Tengah biasanya mengoleksi dan bentuk rambut menjadi sanggul, rapi dengan bunga melati di bagian atasnya. Jangan lupa untuk memakai perhiasan untuk melengkapi tampilan keseluruhan. Baju pengantin adat jawa jenis kebaya memang sangat populer.

  1. Jawi jangkep

Pakaian adat Jawa Tengah untuk pria Pakaian Jawi jangkep dibuat khusus untuk pria. Beskap adalah warna gelap, seperti hitam, hijau tua, biru tua, merah bata, dan lain-lain, oleh karena itu diberi kerah tetapi tidak dilipat di leher beskap. Tapi sekarang bisa dikustomisasi menggunakan beskap. Bagian bawah dengan kain jarik dililitkan di pinggang.

  1. Basah

Basah adalah pakaian tradisional yang biasanya dikenakan oleh pengantin wanita di Jawa, di luar Kanigaran. Busana dodot dinamai sesuai dengan nama kain kemben panjang dan lebar yang dikenakan oleh kedua mempelai, yang terkadang dikenal sebagai kain dodot. 

Basah mengacu pada riasan khusus pengantin Paes Ageng Kanigaran Kesultanan Ngayogyakarta. Budaya Mataram mewariskan kepada kita pakaian basah yang masih dipakai sampai sekarang. Pakaian adat basah biasanya dikenakan pada upacara pernikahan. Baju pengantin adat jawa jenis basah perlu anda ketahui.

  1. Baju Surjan

Baju Surjan adalah baju adat Jawa Tengah yang berbentuk atasan. Surjan juga didesain khusus untuk pria, begitu pula Jawi Jangkep. Surjan lengan panjang dengan kerah lurus. Baju adat Jawa Tengah ini memiliki banyak kancing di bagian kerah, dada kiri dan kanan, serta dada dekat perut yang masing-masing memiliki jumlah kancing tersendiri. 

Desain baju surjan sendiri terdiri dari dua jenis yaitu surjan lurik dan surjan ontrokusuma, namun surjan lurik memiliki desain bergaris dan surjan ontrokusuma memiliki desain bunga. 

  1. Kanigaran

Seperti halnya basah, Kanigaran, pakaian adat Jawa untuk pengantin, merupakan warisan budaya Kerajaan Mataram. Pengantin sering memilih gaun ini untuk dikenakan saat upacara pernikahan. 

Kanigaran terbuat dari beludru dan berwarna hitam. Pakaian jenis ini hanya dikenakan oleh kaum bangsawan karena sangat berharga dalam segala aspek. Canigaran ini akhirnya diterima sebagai pakaian oleh semua kalangan masyarakat pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono IX.

Demikian ulasan mengenai baju pengantin adat jawa, semoga memberikan banyak manfaat untuk kalian semua.

Baca Juga: Niat Mandi Gerhana Matahari Untuk Ibu Hamil Menurut Islam

Garuda Citizen truly of Indonesia » politik, hukum, sosial, wisata, budaya, dan berbagai berita peristiwa menarik dan penting untuk dibaca.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply