Puisi
Hadi Lempe, Puisi dan sosoknya

Hadi Lempe begitu dia sering di panggil. Salah satu sosok seniman yang keren. Itu menurut saya lho… Tapi ini ‘cius’….
Puisi-puisinya memang cocok untuk melepas kerinduan dengan sesuatu yang indah-indah, setelah seluruh jaringan syaraf kita tergerus dengan berbagai urusan dunia.
Sosok yang saya, sejak kenal selalu berambut panjang sebahu ini. Gak lebih dan gak kurang. Itu bisa di lihat dari photo-photo di Facebooknya.. adalah penggiat sekaligus Pembina teater “ODE” Pekalongan. Wartawan, Pecinta komunitas seni.
Katanya:
aku orang pengembara, kadang halus kadang kasar meski sebenarnya aku menyukai kehalusan penuh dengan perdamaian. terserah orang memandang diriku, asal mampu mengartikan dan memahami siapa aku dalam kebenarannya.
Baginya, hidup adalah pengakuan. Yah… pengakuan tenang arti hidup yang sebenarnya. SO…. mari, gak usah di puji-puji Hadi Lempe-nya, takut dia-nya nanti besar kepala hehehe… langsung checkidot puisi-puisi kerennya aja.
Puisi Hadi Lempe & Asna April
EMBUN DIWAJAHMU
Hadi Lempe
Dalam sunyi malam ini, kulukis wajah diantara seribu bintang menyapanya rindu
Rindu padamu ya perempuanku, rindu pada kekasih hatiku.
Kau setetes embun
yang melekat sejuk di dindingku
bening kemilau
kilaumu menggetarkan nadi
merasuk kedalam sukmaku
ya…sukmaku merajuk
bermandi bening sejuk embun
bercengkrama
bersama selaksa kilau manis senyummu
embun diwajahmu
membasuh kalbu
putih mencintaimu
Perempuanku…
Embun diwajahmu
dahagaku meneguk rindu
rindu pada bayangmu
rindu pada senyummu
rindu pada kasihmu
rinduku padamu ya perempuanku
embun diwajahmu
Pekalongan 20 April 2015-04-21
PADA PEREMPUAN
Pada perempuan
Bertemu pertama mengenalnya
Seperti angin
datangnya tiba tiba
berhembus keras
menerpa dada
tubuhku bergetar hebat
melihat tatap matanya
menusuk kedalam pori pori
seolah hendak menguliti tubuhku
aku menjadi ciut nyali
menatapnya sembunyi
mencuri senyumnya, yang menggugah hati
pada perempuan, hatiku berkata
kau cantik, lembut menawan hati
aku jatuh hati padanya
perempuan..
tidurkan aku dalam peluk kasihmu.
Hadi Lempe, Pekalongan 20 April 2015-04-21
KABUT HATI
Asna April
Rintik hujan bergumuruh dalam
tajamnya dingin malam ini
derainya menghapus secercah
harapan dalam mimpi
Ingin kulukis bayang bayang wajahmu
mengalir bersama imaji
tapi kabut menyembunyikan bayang bayang wajahmu
Kabut hati kian pekat
tak tahu bagaimana caraku untuk menyapamu
hariku masih berteman dengan sunyi dan rindu
menikmati deru sang malam
bercumbu gila dengan sepi
yang menggores patah hati
Dalam kupandangi dinding dinding kamar sepi
menatap pilu
seolah tahu ada kabut yang menyelimuti hati
Disini dalam sunyi dan sepi
aku menantimu, cahaya cahaya penghapus luka
penerang hati dalam pekatnya kabut
dalam mimpi dan nyata
menyatu nadi berdenyu tanpa irama
Masih tentang kau
Cahaya penghapus luka
Mengalunkan aksara tentang rasa
Tanpa kenal lelah
Menebar hidupku penuh rindu padamu.
Magelang 18 April 2015

You must be logged in to post a comment Login