Connect with us

Random

Artvelo Sugiarto Dalam Puisi Rindunya Rindu

Published

on

artvelo
Artvelo Sugiarto nama yang bagus tak se seram panggilannya “HANTU LAUT”, dengan penampilan rambut panjang terbakar sinar matahari laut ‘MUNGKIN” sosok ini merupakan penyair apa adanya. Supel dan ramah terhadap teman, sehingga banyak teman jatuh cinta dengan banyak pula menyimpan rindu. Artvelo Sugiarto terus melaju membelah samudera, membentangkan layar menerjang badai. Dan kuat menebarkan jala jala, menembus dasar hingga karang karang. Mengangkat Puisi dalam berpuisi, ada hidup, kelahiran dan rindu, juga perjalanan manusia menjadi di manusiakan. Itulah Artvelo dalam buah karya sastra puisinya yang selalu mencoba hidup dan menghidupkan orang banyak untuk mengenal puisi. Priya berambut panjang dengan cat merah menandai jati dirinya sebagai penyair Kota Semarang Jawa Tengah. Asal Jawa Timur.
WAKTU
Artvelo Sugiarto•

Pada senja kutitipkan saga
Karena waktu begitu sempit menuju isya
Waktu tak mungkin dibalik
Meski begitu panjang menuju shubuh
Terus bergulir tanpa kata
Diam tanpa memberi tahu
Dimana kaki terus melangkah
Mendekat pada garis waktu

Kutitipkan saga pada senja
Ketika waktu begitu sempit menuju isya

Tuhan…..
Jangan tuntun aku
Aku sedang mencarimu

semarang 6-5-2015

DI PINTU SENJA
Artvelo Sugiarto•

ketika rindu tak lagi menyapa
daun daun luruh di pelataran hati
tersapu angan tentang dirimu kasih..

debur ombak adalah gairahku
yang rindu akan pasir pantai kasihMU

aku bukanlah karang
ketika bicara tentang cinta
aku adalah gemuruh ombak yang selalu rindu akan pantai
aku bukanlah seorang columbus
yang selalu melayari samudera untuk menemukan beberapa pulau
aku adalah biduk di tengah samudera yang rindu akan dermaga

ketika rindu tak lagi menyapa
di mana desauMU
sedang aku sudah berdiri di pintu senjaMU

semarang 1-okt-2015

aku juga rindu
kemaren ketika senja
kau gandeng tanganku mengelilingi kampung
dengan menyeret mobil mobilan

mulutmu terus meracau dengan bahasa yang tak aku pahami
namun dari binar sorot matamu kulihat suka dan bahagia
kadang kau berlari kecil saat sebuah mobil melitas
“Bibil..bibil..”katamu..

ketika senja menuju pulang terus saja meracau
ana…ana..dengan bahasa yang sudah tak asing ditelingaku
sambil tanganmu menujuk pada satu arah menuju kerumah

semarang 20-4-2015

Hadi Sulistiyono R adalah wartawan Garuda Citizen yang bertugas di wilayah Pekalongan dan sekitarnya. Juga aktif sebagai penggiat seni Teater dan Sastra Indonesia sekaligus mengajar seni Teater dan Sastra di SMA dan Perguruan tinggi di Pekalongan dan Pendiri Teater di Kota Pekalongan