Pokemon Go game augmented-reality, antusiasme dan kegilaannya

Pokemon Go adalah game yang saat ini sedang heboh-hebohnya di dunia. Khususnya dikalangan pencinta gamer di smartphone.

Game Pokemon Go menggunakan GPS (Sistem Pemosisi Global). Anda bermain dengan berjalan-jalan di dunia nyata. Menangkap monster virtual yang menggemaskan seperti Pikachu dan Jigglypuff di tempat-tempat dekat lokasi ponsel Anda dan melatih mereka untuk bertanding.

Pokemon Go adalah tehnologi game yang memadukan imaginasi permainan dengan dunia Nyata. Yaitu, game berbasis augmented-reality yang dikembangkan oleh Pokemon Company bekerja sama dengan Nintendo dan Niantic.

Nama Niantic sendiri, saat ini mulai dikenal publik. Seiring perkembangan game di smartphone. Perusahaan spin off Google ini merupakan pihak di balik game populer Ingress, yang juga berbasiskan augmented-reality.

Secara umum, Pokemon Go merupakan game gratis untuk Android dan iOS. Dimana, mengizinkan pemainnya untuk menangkap Pokemon yang tersembunyi di berbagai lokasi dunia nyata.

Di dalam game sendiri, pihak pengembang game menyediakan beberapa item yang bisa dibeli dengan uang nyata. Tujuan dari itemberbayar (in app purchase), salah satunya adalah untuk mempercepat pengembangan Pokemon yang dimiliki pemain.

Dari berbagai pengalaman yang terangkum event dan objek yang ada di game Pokemon Go, Sabtu (9/7/2016), memiliki lokasi tersendiri di dunia nyata. Untuk mendapatkan keduanya, pemain harus meninggalkan rumah dan pergi ke lokasi secara spesifik.

Intinya, gamer bisa melihat dunia Pokemon melalui layar smartphone sebagai viewfinder dari kamera perangkat. Nantinya, pemain akan melihat berbagai animasi dan objek 3D di layar tersebut.

Objek-objek 3D tersebut nantinya berupa monster Pokemon. Pemain nantinya akan berperan sebagai Trainer yang bertugas untuk menangkap sebanyak mungkin Pokemon.

Berbagai jenis Pokemon dapat ditemukan di beberapa area geografi dunia. Sebagai contoh, jika pemain pergi ke daerah sungai, akan menemukan Pokemon berjenis air. Tentunya ini bakal mengajak pemain untuk menjelajah daerah.

Setelah menangkap, sesuai namanya, Trainer, bertugas untuk melatih Pokemon yang telah ditangkap. Pemain harus meningkatkan level dari Pokemon tersebut agar bisa semakin kuat.

Setelah itu, para Trainer bisa saling bertukar Pokemon. Pemain juga dapat berkompetisi dengan membuat Pokemon saling bertarung.

Apakah pokemon Go sudah ada di Indonesia?

Ketika tulisan ini dirilis, Pokemon Go belum tersedia di Google Play Store dan Apple App Store di Indonesia. Game populer ini baru tersedia di Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat saja.

Dari keterangan resmi Pokemon Company dan pengembang game Niantic Labs menyebutkan, rencana perilisan berikutnya di Kanada, Eropa, dan Amerika Selatan. Artinya, Indonesia belum akan mendapatkannya dalam waktu dekat ini. Hmm.. sayang sekali.

Kendati Pokemon Go belum dirilis secara resmi di Indonesia, dari informasi beredar, banyak orang telah mencicip keseruan bermain game tersebut. Dimana dapat men-download secara gratis file APK yang terdapat pada link ini dan memasangnya di ponsel Android.

Dikatakan, dengan cara tersebut gamer bisa mencoba Pokemon Go. Namun dengan sejumlah keterbatasan. Salah satunya adalah tidak tersedianya Pokemon Trainer Club, yaitu fitur untuk membuat akun global dan bermain Trading Card secara online.

Download APK Pokemon Go ilegal?

Demam game Pokemon Go nampaknya benar-benar mewabah pencinta games dunia. Banyak Negara termasuk Indonesia dikabarkan memiliki minat sangat besar untuk menjajal permainan tersebut. Dan tentunya dengan cara Download APK Pokemon Go Ilegal atau secara tidak resmi.

Dikabarkan, sesaat setelah Pokemon Go dirilis resmi, banyak Negara lain sudah ikut memainkannya. Bahkan, dikatakan, Nintendo telah nge-banned negara Filipina karena banyaknya pengguna smartphone yang mengunduh dan menjalankan APK Pokemon Go tersebut secara ilegal.

Akan tetapi, pihak Nintendo tidak mengumumkan apapun perihal masalah tersebut. Beberapa media asing pun mengatakan, kemungkinan kabar tersebut hoax.

Namun, ang pasti, saking banyaknya peminat, dikabarkan server dari game tersebut sempat down. Dimana berakibat sering terjadi crash. Ada kemungkinan, pemain di Filipina tidak bisa memainkannya karena server sedang crash saat itu.

Tentang Game Pokemon Go dan Sejarahnya

Apa yang membuat game Pokemon Go bisa menyedot perhatian dunia. Dan apa pula yang menarik dari permainan ini?

Sebagaimana dilansir dari Wall Street Journal, Senin (14/9/2015), game mobile tersebut memungkinkan pemainnya untuk menemukan Pokemon secara virtual dan melakukan pertarungan di dunia nyata. Dalam hal ini memanfaatkan fungsi GPS.

Gameplay Pokemon Go, baik cara menemukan Pokemon dan bertarung dengan pemain lain, dikatakan mirip dengan game Ingress, yang dirilis oleh Niantic pada tahun 2012 lalu.

Dalam dunia Pokemon, pemain diharuskan untuk menangkap monster dan melatihnya untuk bertarung dengan monster lain.

Sejauh ini, tidak banyak informasi dari Pokemon yang membeberkan permainan ini. Perusahaan tersebut hanya membeberkan bahwa aplikasi ini memanfaatkan teknologi melacak lokasi untuk mencari pemain atau Pokemon.

Selain itu, Nintendo juga bekerja dengan Pokemon Company untuk menggarap sebuah perangkat berbasis Bluetooth bernama Pokemon Go Plus. Perangkat berbentuk Poke Ball ini–bola tempat menyimpan monster Pokemon–akan bergetar dan menyala saat pemain mendekati Pokemon.

Perangkat ini sendiri dikatakan tidak merupakan suatu keharusan dalam permainan. Akan tetapi, ia bisa mempermudah pemain dalam bermain game tersebut.

Sejarah Pokemon sendiri hadir untuk pertama kalinya dalam bentuk game di tahun 1996 lalu. Ia bisa dimainkan di handheld milik Nintendo, Game Boy. Dua monster Pokemon yang paling terkenal adalah Pikachu dan Mewtwo.

Monster-monster ini pertama kali populer pada tahun 90-an ketika Nintendo Game Boy muncul.

Kartu-kartu permainan untuk ditukar sangat laku di taman bermain di sekolah-sekolah jauh sebelum Minecraft dan bahkan sebelum Tamagotchi, namun setelah yoyo dan kelereng.

Pokemon di Game Boy dan DS (Nintendo) tadinya adalah program kartun dengan teknologi sederhana serta permainan kartu untuk ditukar. Sukses hadir di platform tersebut, Pokemon Company mengembangkannya lagi ke bentuk lain, seperti film animasi, permainan kartu, mainan fisik, hingga buku. Lalu ke game smartphone

Kegilaan dan Antusias Game Pokemon Go di Indonesia

Kabar tentang antusiasme gamer pada Pokemon Go di Indonesia saat ini “sangat tinggi”. Sebagaimana dilansir dari BBC.COM, kendati belum rilis secara resmi, namun pemain tanah air nampaknya sudah banyak yang mencoba permainan tersebut.

Penggemar Pokemon “sangat tinggi” di Indonesia, kata seorang gamer berinisial 2T yang mengelola salah satu laman khusus Pokemon Go di Facebook.

“Orang-orang bisa bermain 2-6 jam sehari”, katanya.

“Ada cerita para trainer (sebutan untuk pemain Pokemon Go) yang berkumpul di Masjid, karena kebanyakan Pokestops berlokasi di masjid-masjid dan tempat ibadah lainnya.” Paparnya lagi.

Tangkap Pokemon di pos polisi

Tentang cerita kegilaan para trainer dalam bermain game Pokemon Go cukup beragam. Di media sosial, sejumlah cerita tentang ‘kegilaan orang bermain Pokemon Go’ bermunculan.

Bagaimana tidak, contohnya, tentang gamer yang sengaja memesan layanan ojek dan taksi online untuk berkeliling cari Pokemon.

Belum lagi tentang seorang pengguna Facebook di Surakarta menceritakan pengalamannya yang sempat dicurigai dan diinterogasi ketika berusaha menangkap Pokemon di pos polisi.

Widie W salah satu admin laman Pokemon Go Indonesia (@IndonesiaPGO) di Facebook mengatakan sejumlah orang juga mulai membuat kumpul-kumpul untuk berburu Pokemon bersama.

“Ada trainer (sebutan untuk pemain Pokemon Go) yang memang sengaja kumpul keliling komplek. Dia cerita ke saya, mereka kumpul bertiga atau berempat, tapi serunya sering disangkain maling,” katanya pada Wartawan.

Disisi lain, Widie yang baru sepekan bermain Pokemon Go mengatakan bahwa permainan augmented reality ini sangat menarik. Karena, bisa menambah interaksi sosial.

“Interaksi sosialnya lebih tinggi. Jika dibanding game-game yang lain. Misalnya seperti RPG yang mainnya sendiri. (RPG) memang ada teman tapi ngobrolnya via internet. Kalau ini memaksa kita keluar rumah, jalan, cari Pokespot. Kayak saya, sering ketemu orang baru. Saya suka tanya ‘mas dapat apa mas?'” paparnya.

“(Saya) sudah dapat 200 Pokemon, rata-rata kalau serius bisa 20 dapat lah (sehari),” kata Widie yang sering menemukan Pokemon di meja kantor, pantry, ruang tamu, dan garasi rumah.

Widie mengatakan tidak ingin menyarankan orang-orang untuk mengunduh aplikasi ini secara illegal. Karena memiliki risiko terhadap keamanan data. Tetapi, bagi yang ingin mengambil risiko itu petunjuk pengunduhan memang dengan mudah didapat di internet.

Jadi, apakah kamu termasuk pengguna yang ikut mencari Pokemon keliling komplek? Jika ya, seorang penguna Twitter punya pesan untuk Anda… Hehehe…