Connect with us

Dunia

Teror di Perancis, Truk Hantam Kerumunan Perayaan Bastille Day Sedikitnya 73 Orang Tewas

Published

on

Teror di Perancis, Truk Hantam Kerumunan Perayaan Bastille Day Sedikitnya 73 Orang Tewas

Teror di Perancis kembali lagi terjadi. Sebuah truck trailer berkecepatan tinggi menghantam kerumunan orang yang sedang melangsungkan perayaan Bastille Day, Kamis (14/7/2016), waktu setempat.

Menurut laporan CNN, truk trailer berukuran panjang berwarna putih melaju kearah warga. Setidaknya, diketahui sebanyak 73 orang tewas, sementara AFP melaporkan 60 orang yang sudah teridentifikasi tewas. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.

Seorang saksi mata mengatakan, sopir sengaja mengarahkan truck trailer ke arah kerumunan dengan kecepatan penuh. Sopir tersebut akhirnya ditembak mati oleh aparat setempat.

Dari informasi awal yang dihimpun CNN, hanya ada satu orang di dalam truk. Yaitu seorang laki-laki yang telah tewas ditembak polisi. Belum ada bukti soal adanya senjata api di truk tersebut.

Presiden Perancis Francois Hollande bergegas kembali pulang dari kota selatan Avignon untuk pembicaraan krisis, sesaat setelah bencana Teror di Perancis ini. Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve langsung menuju ke Nice.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga telah diberi tahu tentang situasi di Nice. Katanya, ia akan selalu memperbarui informasi terakhir terkait teror di Perancis dengan dibantu tim keamanan nasionalnya. Demikian dilaporkan oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Ned Price.

Aparat di Nice, Perancis, hingga saat ini masih menangani di tempat kejadian perkara. Saksi Teror di Perancis, Tony Molina mengatakan, ada 70-100 kendaraan darurat yang menangani peristiawa itu.

Dua helikopter tampak mendarat. Jasad korban hantaman truk ditutupi terpal biru.

AFP melaporkan, hantaman truk itu terjadi saat pesta kembang api di perayaan Bastille Day.

Bastille Day merupakan perayaan Hari Nasional Perancis yang dirayakan tiap tanggal 14 Juli. Acara itu berlangsung meriah dengan menampilkan parade militer Perancis, tank, dan jet tempur yang bermanuver di Jalan Champs–Elysees.

Pesta ini biasanya berakhir dengan pesta kembang api meriah di atas Menara Eiffel serta kota-kota di seluruh negeri.

Aparat pemerintah setempat, Sebastian Humbert, mengatakan, polisi memutuskan menembak sopir karena serangan itu dianggap sebagai sebuah serangan kriminal besar.

“Kami melihat orang-orang dihantam dan reruntuhan berhamburan di mana-mana,” begitu laporan reporter AFP dari lapangan. Ratusan pejalan kaki berteriak histeris. “Benar-benar chaos situasi dalam peristiwa itu,” kata reporter AFP.

Aparat di wilayah Nice, Jean-Michel Pretre, yang dikutip AFP mengatakan, sedikitnya 60 orang tewas setelah truk tersebut melaju di kerumunan sejauh 1,3 mil atau sekitar 2,09 kilometer. Para saksi mengatakan, tubuh yang menjadi korban berserakan di jalanan.

Hingga kini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Perancis sebenarnya sedang siaga dengan berbagai kemungkinan serangan, mengingat delapan bulan lalu mendapat serangan dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang menewaskan 130 orang.

Sebelum teror di Perancis ini terjadi, negeri tersebut pernah berlega hati karena berhasil menggelar Piala Eropa sebulan penuh tanpa adanya insiden.

Garuda Citizen truly of Indonesia » politik, hukum, sosial, wisata, budaya, dan berbagai berita peristiwa menarik dan penting untuk dibaca.

Continue Reading
Advertisement
1 Comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply