Connect with us

Daerah

Sintren Batik Menjadi Suguhan Spektakuler Dalam Pagelaran Seni SMAN 3 Pekalongan

Published

on

sintren batik

sintren 2Kota Pekalongan- Sintren Batik merupakan seni budaya tua di wilayah pesisir utara Pekalongan. Kegiatan ini menggambarkan kebudayaan leluhur tentang kesucian kaum perempuan dan sejarah jati diri Pekalongan.

Sejarah kesenian sintren yang adopsi menjadi pagelaran teater modern, di mainkan oleh siswa/siswi SMA Negeri 3 Kota Pekalongan. Sintren, dalam Ivent Pagelaran Seni ini membuat penonton dan pemerhati terkesima dan bertanya-tanya.

Itu semua tertuju pada sebuah konsep pagelaran “Sintren” yang di kemas menjadi lakon Sintren Batik. Naskah dan Sutradara dibuat oleh Hadi Sulistiyono, salah satu tokoh teater dan Sastra kota pekalongan.

Sintren Batik yang dimainkan oleh anak anak siswa IPS 12 dengan peran utama Putri Mutia, cukup membuat penonton tak berkedip. Putri begitu sempurna dalam peranya sebagai Melati (Sintren) mengantarkan perjalanan percintaanya dengan raden Sujono yang tidak di restui oleh orang tua Sujono yaitu Juragan Laksono.

Hal itu karena juragan Laksono sendiri mencintai Melati untuk di jadikan istrinya. Namun Cinta Melati dan Sujono tidak bisa di gantikan orang lain, yang pada akhirnya Sujono oleh Ibundanya di sarankan untuk melakukan tapa. Dan Sujonopun menuruti saran Ibundanya dan melakukan tapa.

Sepeninggal Sujono dalam melakukan tapa, Melati menjadi kehilangan, sehari hari dilanda kesepian akan kerinduanya terhadap Sujono. Kesedihan terus menyelimuti Melati, tangisnya tak berhasil mempertemukan kembali cintanya pada Sujono.

Lalu Melati akhirnya memutuskan untuk melupakan Sujono, kemidian ia menciba menciptakan karya yaitu menciptakan sebuah karya batik yang sangat luar biasa. Dan kini menjadi ikon Kota Pekalongan “Kota Btik” Sekilas ceritera dari pagelaran Sintren Batik.

Guru Kesenian SMA3 Pekalongan, Saeful menyatakan sangat mengapresiasi dengan adanya Pagelaran Seni ini, yang setiap tahunnya di selenggrakan. Dan Penyelenggaraan tahun ini merupakan ke 17 kalinya dari angkatan terdahulu.

Saeful sendiri sebagai guru kesenian sekaligus penggagas pagelaran ( Pentas Seni ) berharap kepada anak anak didiknya bisa lebih dekat mengenal seni. Minimal anak anak didik SMAN 3 Pekalongan bisa mengenal dunia seni, sebagai wujud pembentukan karakter dan mengenal orang orang pelaku seni di luar sekolah, kata dia

Lebih lanjut saeful mengatakan, bahwa Ivent Pagelaran Seni SMA N 3 Kota Pekalongan berupaya akan terus diadakan, meski banyak pihak yg kurang sependapat, namun semua itu di kembalikan pada animo siswa dari generasi ke generasi yang sangat mengaresiasi agar kegiatan Pagelaran Seni ini di harapkan terus berjalan. Katanya.

Kepala Sekolah SMA N 3 Kota Pekalongan, Abdur Rozaq kepada wartawan juga mengatakan, menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan kesenian di SMA N 3 bisa terus berlanjut. Ini semua juga sebagai bukti dan bentuk pembinaan siswa yang positif dan bisa di tunjukkan kepada orang tua murid itu sendiri, paparnya.(HL)

Hadi Sulistiyono R adalah wartawan Garuda Citizen yang bertugas di wilayah Pekalongan dan sekitarnya. Juga aktif sebagai penggiat seni Teater dan Sastra Indonesia sekaligus mengajar seni Teater dan Sastra di SMA dan Perguruan tinggi di Pekalongan dan Pendiri Teater di Kota Pekalongan