Connect with us

Random

Flat Earth Society, penomena komunitas percaya bahwa bumi itu datar!

Published

on

Flat Earth Society, komunitas aneh yang percaya bahwa bumi itu datar!

Bumi itu datar! Begitu keyakinan Flat Earth Society. Menurut mereka, pernyataan bahwa bumi itu bulat (Globe Earth) merupakan rekayasa konspirasi yang diatur NASA dan pemerintah.

Bumi itu bulat. Mungkin pengetahuan itu sudah kamu terima sejak belajar IPA di bangku sekolah dasar. Hal tersebut juga sudah dibuktikan oleh Ferdinand Magellan yang melakukan perjalanan mengelilingi bumi, dimana mendapati sebuah fakta bahwa bumi itu tidak mempunyai ujung.

Sementara, foto luar angkasa yang dikeluarkan oleh NASA juga membuktikan bahwa bumi itu bulat. Namun hal ini nampaknya tidak mampu memberikan keyakinan para anggota Flat Earth Society.

Dilansir dari LiveScience, Selasa (21/7/2015), Flat Earth Society adalah komunitas yang benar-benar yakin bahwa bumi itu datar. Menurut mereka, saat berjalan di atasnya, permukaan planet ini nampak dan terasa datar.

Oleh karena itulah mereka menepis semua bukti yang menunjukkan bumi itu bulat. Bahkan soal foto-foto bumi dari luar angkasa. Menurut komunitas ini;

Globe Earth itu tak lebih dari rekayasa konspirasi yang diatur oleh Badan Antariksa NASA dan badan pemerintah lainnya. Sebuah konspirasi tingkat tinggi. Wew!

Para pimpinan Flat Earth Society mengklaim, pendukung mereka makin banyak. Dan terus bertambah 200 orang per tahunnya sejak tahun 2009. Kebanyakan dari mereka adalah warga Amerika Serikat dan Inggris. Tak kenal lelah, mereka memperkenalkan teori bumi datar di internet, wawancara media, dan sosial media.

Wabah tentang Flat Earth, akhir-akhir ini  juga melanda Indonesia. Banyak komunitas dan forum-forum bermunculan memperdebatkannya.

Namun, ini abad ke-21 ini, di mana informasi berkembang pesat dan teknologi luar angkasa luar biasa maju. Apakah mereka serius?

Setidaknya, para pendukung teori bahwa bumi itu datar mencoba menawarkan penjelasan ilmiah, atau seakan-akan ilmiah. Banyak juga yang membawa dalil-dalil agama untuk mendukung pendapat mereka bahwa bumi itu datar.

Salah satu teori terkemuka mereka menyebut bumi serupa piringan, di mana Lingkaran Arktik berada di pusatnya, sementara Antartika, sebuah dinding es setinggi 150 kaki atau 45,7 meter, berada di pinggirannya.

Mereka mengklaim, NASA mempekerjakan sejumlah orang untuk menjaga ketat dinding es ini, mencegah siapapun memanjatnya dan terjatuh dari piringan bumi.

Sementara siklus siang dan malam bumi dijelaskan sebagai berikut. Matahari dan bulan adalah benda berbentuk bulat berdiameter 51 kilometer, yang berputar di ketinggian 4.828 kilometer di atas bumi yang datar. Seperti lampu sorot, bola-bola langit itu menerangi bagian yang berbeda dari planet dalam siklus 24 jam.

Para pendukung teori ini juga yakin ada obyek tak terlihat bernama “antimoon” (anti-bulan) yang bertanggung jawab mengaburkan bentuk bulan, menjadi bulan sabit misalnya.

Detail yang mereka kemukakan memang terdengar absurd dan seperti gurauan. Namun para pendukungnya benar-benar menganggapnya sebagai model astronomi yang lebih masuk akal daripada yang bisa ditemukan dalam buku teks. Singkatnya, mereka tidak sedang membuat lelucon.

Jika anda ingin melihat berbagai perdebatan sengit tentang bumi bulat atau bumi datar, mungkin dapat mengunjungi sebuah komunitas group di media sosial facebook berikut ini. Bumi datar atau bulat.

Seru, lucu, dan seolah seperti guyonan diabad ini. Namun penomena ini ternyata dianggap serius oleh mereka yang mempercayai bahwa bumi itu datar.

Untuk keseriusan mereka, baca juga Penggemar Flat Earth temui profesor LAPAN minta bukti bumi itu bulat

Garuda Citizen truly of Indonesia » politik, hukum, sosial, wisata, budaya, dan berbagai berita peristiwa menarik dan penting untuk dibaca.