Sosial Budaya
Larangan Pernikahan Adat Jawa, Mitos Atau Fakta?

Indonesia adalah bangsa dengan banyak suku, maka tidak heran jika budaya di negara ini begitu kaya, dan adat istiadat serta kepercayaan merupakan warisan leluhur yang harus dijaga dan dihormati, bagaimana larangan pernikahan adat jawa?
Adat istiadat masih memiliki pengaruh yang kuat dalam banyak aspek kehidupan, termasuk pernikahan. Bagi orang Jawa, misalnya, pernikahan lebih dari sekadar kemeriahan pesta.
Ada banyak hal yang perlu diperhatikan ketika akan menikah menurut adat Jawa. Hari, tanggal, dan lain sebagainya yang tepat dipilih dengan cermat tidak hanya agar pernikahan berjalan lancar tetapi juga untuk memastikan rumah yang akan dibuat selalu harmonis.
Apa saja larangan pernikahan adat jawa?

Larangan ini mungkin sudah tidak asing lagi jika orang tua atau pasangan Anda masih memegang kepercayaan tradisional Jawa.
1. Larangan perkawinan antara anak pertama dan ketiga
Dikenal sebagai jilu (siji karo telu). Menurut kepercayaan tradisional Jawa, perbedaan karakter antara anak pertama dan ketiga, yang seringkali cukup lebar, dapat membuat pernikahan sulit dipertahankan jika anak pertama dan ketiga menikah. Bagaimana? Apakah Anda dan pasangan adalah anak pertama dan ketiga?
2. Larangan perkawinan anak pertama dengan anak pertama
Tidak hanya perkawinan siji karo telu yang harus dihindari, tetapi juga ada larangan perkawinan antara anak pertama dengan anak pertama. Itu juga harus dihindari jika salah satu orang tua adalah anak pertama dalam keluarga.
Jadi, jika mereka dijodohkan dalam siji jejer telu atau 1 1 1, diyakini akan membuat pernikahan tidak bahagia. Jika pernikahan ini terus berlanjut, beberapa orang percaya bahwa itu akan membawa nasib buruk dan bencana.
Jika Anda atau pasangan dan keluarga masih memegang teguh kepercayaan atau adat Jawa yang kuat, ada baiknya untuk memperhitungkan hal ini sebelum melangsungkan pernikahan. Sudah paham kan mengenai larangan pernikahan adat jawa?
3. Suro atau muharram adalah bulan yang dihindari untuk melangsungkan pernikahan
Menurut adat Jawa, ketika ingin menikah, Anda harus menghindari bulan Suro atau Muharram, karena dipercaya sebagai bulan suci. Pada bulan ini, nyi roro kidul dikatakan merayakan pesta, untuk melarang orang mengadakan pesta untuk mencegah nasib buruk.
4. Larangan menikah dengan pasangan yang rumahnya hanya berjarak lima langkah atau berseberangan
Ada juga mitos tentang larangan menikah menurut adat Jawa yaitu tidak menikahi pasangan yang rumahnya hanya berjarak lima langkah atau berseberangan. Jika rumah pasangan hanya berjarak lima langkah atau berlawanan.
Keadaan ini perlu diperhatikan lebih lanjut, karena pasal tersebut mengatakan bahwa jika perkawinan dilanjutkan, dan aturan yang satu ini tidak dipatuhi, maka keluarga akan mengalami kekurangan dan tidak bahagia.
5. Perhitungan weton jodoh
Istilah weton cukup lumrah belakangan ini, karena perhitungan weton merupakan salah satu cara untuk mengetahui kecocokan pasangan dalam budaya Jawa. Perhitungan weton dapat dilakukan dengan mengambil tanggal, tahun, dan tahun lahir masing-masing pasangan.
Jika hasilnya bagus, maka itu menunjukkan bahwa rumah Anda akan mulus, nyaman, dan, yang paling penting, harmonis di masa depan. Namun, ada hasil yang tidak memuaskan yang mungkin menunjukkan bahwa weton dan pasangan Anda tidak cocok.
Menurut tradisi Jawa, sebuah pernikahan akan dinodai oleh kesulitan dan ketidakharmonisan jika weton pasangan tidak seimbang. Bagaimana, sudah paham mengenai larangan pernikahan adat jawa?
6. Rumah pasangan dekat dengan rumah saudara ipar
Mitos lain larangan pernikahan menurut adat Jawa yang perlu diperhatikan adalah rumah pasangan dekat dengan rumah mertua. Jika rumah pasangan itu dekat dengan rumah mertua, dikatakan salah satu orang tua Anda akan meninggal.
Meskipun beberapa adat Jawa masih melarang pernikahan, larangan tersebut harus diperhatikan jika keluarga Anda masih mengikutinya. Itulah beberapa mitos seputar larangan pernikahan menurut adat jawa yang juga penting untuk diperhatikan sebelum menggelar pesta pernikahan.
Mitos belum tentu benar, namun tak ada salahnya untuk tetap mengingat larangan-larangan di atas dan melestarikan budaya tanah air. Demikian ulasan mengenai larangan pernikahan adat jawa, semoga memberikan banyak manfaat.
Baca Juga: 5 Nama Baju Adat Jawa Tengah
(Upy/G)

You must be logged in to post a comment Login