Knowledge
Apa Itu People Pleaser? Kenali Ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya!

Pernah merasa sulit berkata “tidak” meskipun sebenarnya tidak ingin melakukannya? Atau selalu berusaha membuat semua orang senang, meskipun itu mengorbankan diri sendiri?
Jika iya, mungkin Anda termasuk dalam kategori people pleaser. Istilah ini merujuk pada seseorang yang terlalu berusaha menyenangkan orang lain, bahkan jika itu merugikan diri sendiri.
Menjadi orang yang menyenangkan memang baik, tetapi jika dilakukan secara berlebihan, hal ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan kesejahteraan Anda.
Tanpa disadari, seorang people pleaser sering kali mengabaikan kebutuhannya sendiri demi mendapatkan validasi dari orang lain.
Lalu, apa itu people pleaser secara lebih mendalam, dan bagaimana cara mengatasinya?
Apa Itu People Pleaser dan Mengapa Ini Berbahaya?
People pleaser adalah seseorang yang memiliki kecenderungan untuk selalu berusaha menyenangkan orang lain, bahkan jika itu membuat mereka tidak nyaman. Mereka seringkali mengorbankan kebutuhan, keinginan, atau batasan pribadinya demi menjaga hubungan tetap harmonis.
Berikut beberapa tanda bahwa seseorang adalah people pleaser:
- Sulit Menolak Permintaan Orang Lain
Contoh: Anda sudah memiliki banyak pekerjaan, tetapi tetap menerima tugas tambahan karena takut mengecewakan atasan atau rekan kerja. - Takut Akan Penolakan atau Konflik
Contoh: Anda menghindari konfrontasi dengan berpura-pura setuju dengan pendapat orang lain, meskipun sebenarnya Anda tidak sependapat. - Mengorbankan Kebahagiaan Sendiri
Contoh: Anda rela mengubah rencana pribadi demi membantu teman, meskipun itu berarti melewatkan sesuatu yang penting bagi diri sendiri. - Mencari Validasi dari Orang Lain
Contoh: Anda merasa tidak cukup baik jika tidak mendapat pujian atau pengakuan dari orang lain. - Merasa Bertanggung Jawab atas Kebahagiaan Orang Lain
Contoh: Anda selalu merasa perlu menghibur atau menenangkan orang lain, bahkan ketika itu bukan tanggung jawab Anda.
Mengapa people pleaser berbahaya? Karena mereka cenderung mengalami stres berlebih, merasa lelah emosional, dan bahkan kehilangan identitas diri. Jika terus dibiarkan, kebiasaan ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mental.
Penyebab Seseorang Menjadi People Pleaser
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang menjadi people pleaser, antara lain:
- Pola Asuh
Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang menuntut kepatuhan tinggi atau selalu mendapatkan penghargaan saat berperilaku menyenangkan cenderung mengembangkan sifat ini. - Takut Penolakan
Beberapa orang menjadi people pleaser karena takut dikucilkan atau kehilangan hubungan sosial yang mereka anggap penting. - Perfeksionisme
Seseorang dengan sifat perfeksionis sering kali ingin melakukan segalanya dengan sempurna, termasuk menjaga hubungan dengan orang lain tanpa konflik. - Rasa Tidak Aman
Ketika seseorang merasa tidak cukup baik, mereka akan mencari validasi eksternal dengan selalu memenuhi ekspektasi orang lain.

Cara Berhenti Menjadi People Pleaser
Jika Anda merasa memiliki kecenderungan sebagai people pleaser, jangan khawatir! Ada beberapa strategi yang bisa Anda terapkan untuk mulai menetapkan batasan dan lebih fokus pada diri sendiri:
1. Pelajari Cara Mengatakan ‘Tidak’
Jangan takut mengecewakan orang lain! Mulailah dengan penolakan yang sopan, seperti:
- “Maaf, saya tidak bisa kali ini.”
- “Saya sudah memiliki rencana lain.”
- “Terima kasih telah mengajak saya, tapi saya tidak bisa ikut.”
Latihan ini akan membantu Anda merasa lebih nyaman dengan menolak permintaan yang tidak sesuai dengan kondisi Anda.
2. Tentukan Batasan yang Jelas
Menetapkan batasan sangat penting agar Anda tidak terus-menerus dimanfaatkan. Coba pikirkan: hal apa saja yang membuat Anda tidak nyaman atau merasa terbebani? Jika seseorang meminta lebih dari batasan itu, beranilah untuk menolak.
3. Jangan Merasa Bersalah
Mengutamakan diri sendiri bukan berarti egois. Jika Anda selalu memprioritaskan orang lain, bagaimana dengan kebahagiaan Anda sendiri? Mulailah memahami bahwa menolak sesuatu yang tidak Anda inginkan adalah bentuk perawatan diri.
4. Fokus pada Kebutuhan dan Keinginan Anda Sendiri
Tanyakan pada diri sendiri: Apa yang sebenarnya saya inginkan? Jangan biarkan kebahagiaan Anda hanya bergantung pada validasi orang lain.
5. Mulai dengan Langkah Kecil
Jika merasa sulit untuk langsung mengubah kebiasaan, cobalah memulainya dengan hal-hal kecil. Misalnya, menolak permintaan kecil atau menyampaikan pendapat dengan jujur.
6. Kelola Rasa Takut akan Konflik
Konflik itu wajar dalam setiap hubungan. Jangan takut bahwa menolak permintaan seseorang akan membuat mereka membenci Anda. Orang yang benar-benar peduli akan tetap menghargai keputusan Anda.
7. Cari Dukungan
Jika kesulitan mengubah kebiasaan ini sendirian, berbicaralah dengan teman, keluarga, atau bahkan terapis profesional untuk mendapatkan perspektif yang lebih baik.
Kesimpulan
Sekarang Anda sudah tahu apa itu people pleaser dan mengapa hal ini bisa berdampak buruk jika tidak dikendalikan.
Meskipun niatnya baik, selalu berusaha menyenangkan orang lain dapat merugikan diri sendiri.
Menetapkan batasan, belajar berkata “tidak,” dan memahami kebutuhan diri sendiri adalah langkah penting untuk mengatasi kebiasaan ini.
Jadi, mulai sekarang, cobalah lebih fokus pada kebahagiaan Anda sendiri. Anda tidak harus selalu menjadi “orang baik” untuk semua orang.
Yang lebih penting adalah menjadi seseorang yang juga peduli dengan dirinya sendiri!
Baca Juga: Apa Itu Dry Text dalam Bahasa Gaul? Hati-Hati, Bisa Bikin Chat Jadi Boring!

You must be logged in to post a comment Login