Berita
Program Biosaka Masih Minim Dikenal Petani di Rejang Lebong

GarudaCitizen.com – Program Biosaka, sebuah inovasi di sektor pertanian yang dikembangkan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas dengan teknologi ramah lingkungan, masih belum banyak dikenal oleh petani di Rejang Lebong, Bengkulu. Minimnya sosialisasi serta ketidakjelasan standar kandungan Biosaka menjadi faktor utama kurangnya antusiasme petani terhadap program ini.
Biosaka di Rejang Lebong:
Biosaka: Inovasi Pertanian Berkelanjutan yang Belum Populer
Program Biosaka merupakan upaya pemerintah dalam mendorong transformasi pertanian tradisional ke sistem yang lebih modern dan berkelanjutan. Teknologi ini diklaim dapat meningkatkan hasil pertanian tanpa merusak ekosistem, namun di Rejang Lebong, implementasinya belum berjalan optimal.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong, Ambrul Eby, mengungkapkan bahwa program ini masih menghadapi kendala teknis yang berpengaruh pada penerimaan petani.
“Kami mendapat laporan dari lapangan bahwa belum ada standar hitungan yang jelas terhadap kandungan Biosaka. Ini menjadi salah satu faktor rendahnya minat petani terhadap program ini,” ujarnya.
Selain itu, rendahnya sosialisasi turut menyebabkan minimnya pemahaman petani terhadap manfaat Biosaka. Beberapa petani di wilayah tersebut bahkan mengaku belum pernah mendengar atau mengetahui secara detail tentang program ini.

Apa Itu Biosaka?
Biosaka adalah teknologi berbasis biologi yang berfokus pada peningkatan kesehatan tanah dan tanaman melalui penggunaan mikroorganisme alami. Artikel ini akan menjelaskan secara detail mengapa penting bagi petani untuk menerapkan biosaka dalam praktik pertanian mereka.
Dijelaskan Eby bahwa Biosaka merupakan sebuah pendekatan pertanian yang menggunakan mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan alga untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman. Mikroorganisme ini bekerja dengan cara menguraikan bahan organik menjadi nutrisi yang dapat diserap oleh tanaman.
“Selain itu Biosaka berfungsi memperbaiki struktur tanah sehingga lebih mampu menahan air dan udara, menghasilkan hormon dan enzim yang merangsang pertumbuhan tanaman, dan melindungi tanaman dari patogen dan penyakit. Dengan kata lain, biosaka membantu menciptakan ekosistem tanah yang lebih sehat dan produktif, yang pada gilirannya meningkatkan hasil pertanian,” terang Eby.
Ia mengatakan, Biosaka memiliki manfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah. Mikroorganisme dalam biosaka berperan dalam proses dekomposisi bahan organik, menghasilkan humus yang kaya nutrisi. Humus ini memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kapasitas penahanan air, dan menyediakan nutrisi penting bagi tanaman.
“Karena tanah yang subur merupakan dasar dari pertanian yang produktif dan berkelanjutan,” jelas Eby.
Selain itu, mikroorganisme yang digunakan dalam biosaka menghasilkan berbagai enzim dan hormon yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Mereka juga membantu meningkatkan sistem imun tanaman, membuat tanaman lebih tahan terhadap penyakit dan serangan hama.
“Dengan demikian, tanaman dapat tumbuh lebih kuat dan sehat, mengurangi kebutuhan akan pestisida dan herbisida kimia,” tambahnya.
Menurut Eby, pupuk kimia meskipun efektif, dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan seperti pencemaran air dan penurunan kesuburan tanah jangka panjang. Dengan biosaka, petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, karena mikroorganisme menyediakan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman secara alami dan berkelanjutan.
“Ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat mengurangi biaya produksi bagi petani,” ujar Eby.
Selain itu, mikroorganisme dalam biosaka dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit tanaman melalui mekanisme alami. Misalnya, beberapa bakteri dan jamur dapat menghasilkan senyawa antibiotik yang melindungi tanaman dari patogen berbahaya.
“Ini berarti petani bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia,” jelasnya.
Tanaman yang tumbuh di tanah yang sehat dan subur cenderung menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik. Buah dan sayuran bisa memiliki rasa yang lebih baik, kandungan nutrisi yang lebih tinggi, dan umur simpan yang lebih panjang.
“Dengan kualitas produk yang lebih baik dapat meningkatkan nilai jual dan daya saing di pasar,” harap Eby.
Lebih lanjut Eby menambahkan, penerapan program biosaka merupakan langkah maju dalam pertanian berkelanjutan. Dengan meningkatkan kesuburan tanah, kesehatan tanaman, dan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis, biosaka menawarkan solusi yang ramah lingkungan dan ekonomis bagi petani.
“Dalam jangka panjang, program biosaka ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk mulai mengadopsi biosaka dalam praktik pertanian mereka guna mencapai keberlanjutan dan kesejahteraan yang lebih baik,” demikian Eby.
Petani Mengaku Belum Mengetahui Biosaka
Kurangnya informasi mengenai program Biosaka menjadi salah satu tantangan utama dalam implementasi program ini. Pur (48), Sekretaris Kelompok Tani Tunas Muda di Desa Batas Marga, mengaku belum pernah mendengar istilah Biosaka sebelumnya.
“Saya baru pertama kali ini mendengar tentang program Biosaka. Belum ada sosialisasi yang menjelaskan manfaat dan cara penggunaannya kepada kami,” ujar Pur.
Hal serupa juga disampaikan oleh Legiem (58), seorang petani dari Desa Suka Marga. Ia menuturkan bahwa tidak ada informasi yang diterimanya mengenai program ini.
“Saya sama sekali belum pernah mendengar tentang program ini, apalagi menggunakannya. Kami butuh penjelasan lebih lanjut agar bisa memahami manfaatnya,” kata Legiem.
Pernyataan kedua petani tersebut mencerminkan bahwa sosialisasi mengenai Biosaka belum tersebar luas di kalangan petani di Rejang Lebong. Tanpa informasi yang memadai, sulit bagi petani untuk tertarik dan menerapkan teknologi pertanian baru ini.
Strategi Meningkatkan Minat Petani terhadap Biosaka
Agar program ini dapat diterima dengan lebih baik, perlu dilakukan berbagai langkah strategis. Beberapa di antaranya meliputi:
1. Meningkatkan Sosialisasi
– Melibatkan tokoh masyarakat dan kelompok tani dalam kampanye program.
– Menyederhanakan informasi agar lebih mudah dipahami oleh petani.
2. Memberikan Insentif Awal
– Menyediakan subsidi untuk pembelian alat dan bahan pertanian yang terkait dengan Biosaka.
– Memberikan bantuan modal bagi petani yang ingin mencoba program ini.
3. Memperbaiki Infrastruktur
– Membangun jaringan distribusi yang lebih merata.
– Memastikan aksesibilitas ke daerah terpencil agar petani lebih mudah memperoleh informasi dan bahan yang dibutuhkan.
4. Menyediakan Pendampingan Teknis
– Mengirim tenaga ahli untuk mendampingi petani selama tahap awal implementasi.
– Memberikan pelatihan rutin agar petani memahami cara penggunaan Biosaka dengan optimal.
Dengan strategi ini, diharapkan Program Biosaka dapat diterima lebih luas dan dimanfaatkan secara optimal oleh para petani di Rejang Lebong. Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada kesediaan petani untuk berpartisipasi dan beradaptasi dengan teknologi pertanian yang lebih modern.
Bagi petani yang ingin mengembangkan usaha sendiri, memahami dasar-dasar agribisnis menjadi hal yang penting. Cara Memulai Usaha Bibit Tanaman: Modal + 5 Tips Sukses dapat menjadi panduan bagi mereka yang tertarik untuk memulai bisnis di sektor ini, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan sekaligus mendukung pertanian berkelanjutan.
Biosaka dan Masa Depan Pertanian Rejang Lebong
Jika program biosaka ini berhasil diterapkan, potensi peningkatan hasil pertanian di Rejang Lebong akan semakin besar. Namun, tanpa sosialisasi yang memadai dan kejelasan mengenai standar kandungannya, petani akan tetap enggan mencoba inovasi ini. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah dan petani sangat dibutuhkan agar Biosaka benar-benar bisa memberikan manfaat bagi sektor pertanian di wilayah ini.
Dengan penerapan langkah-langkah yang tepat, program biosaka dapat menjadi solusi inovatif bagi pertanian berkelanjutan di Rejang Lebong. Teknologi ini tidak hanya membawa manfaat jangka panjang bagi petani dan ekosistem pertanian secara keseluruhan, tetapi juga sejalan dengan aspirasi yang berkembang di kalangan petani. Ini Harapan Petani Rejang Lebong Terhadap Bupati dan Wakil Bupati Terpilih, agar mereka mendukung inovasi pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan demi kesejahteraan petani di masa depan. (anggi)

You must be logged in to post a comment Login