Connect with us

Berita

Ini Alasan Pangkalan Menjual Gas LPG 3 Kg Di Atas HET

Published

on

gas LPG 3 Kg di atas HET

GarudaCitizen.com – Kelangkaan dan kenaikan harga gas LPG 3 Kg di atas HET (Harga Eceran Tertinggi) menjadi perhatian masyarakat, terutama karena berdampak pada kelompok ekonomi lemah yang sangat bergantung pada gas bersubsidi ini.

Sejumlah pemilik pangkalan mengungkap alasan mereka menjual gas LPG 3 Kg di atas HET, mulai dari kerugian akibat tabung bocor hingga keterbatasan pasokan.

Namun, benarkah alasan ini cukup untuk membenarkan kenaikan harga? Simak fakta lengkapnya berikut ini.

Tabung Bocor dan Tidak Penuh, Pangkalan Menanggung Rugi

Salah satu pemilik pangkalan, Sakut Sri Nurbaiti, di Kelurahan Jalan Baru Kecamatan Curup, mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama yang membuat kenaikan harga LPG 3 kg di atas HET adalah tabung yang bocor atau tidak penuh saat pengisian ulang.

“Kami sering mendapatkan tabung gas yang tidak penuh atau bocor. Meski agen memperbolehkan pengembalian, kuota penggantiannya dibatasi hanya dua tabung per bulan. Kerugian ini akhirnya harus kami tanggung sendiri,” jelas Sakut.

Kondisi ini mempersulit pangkalan untuk menjaga harga tetap sesuai HET karena margin keuntungan yang semakin kecil.

gas LPG 3 Kg di atas HET

Perilaku Konsumen: Penimbunan Memicu Kelangkaan?

Di sisi lain, Syafri Nurman, pemilik pangkalan lainnya di Kelurahan Jalan Baru Kecamatan Curup, menyoroti perilaku konsumen yang turut berkontribusi pada kelangkaan gas. Menurutnya, banyak masyarakat yang memiliki lebih dari satu tabung gas sebagai bentuk antisipasi saat pasokan terbatas.

“Banyak warga yang memiliki dua hingga tiga tabung gas. Saat mereka membeli sekaligus dalam jumlah banyak, distribusi menjadi tidak merata, dan itu menyebabkan kelangkaan,” ujarnya.

Selain itu, Syafri juga mencatat bahwa lonjakan permintaan terjadi setiap bulan Ramadhan akibat meningkatnya aktivitas memasak di rumah tangga dan sektor usaha kuliner.

gas LPG 3 Kg di atas HET

Minimnya Pasokan: Pangkalan Kesulitan Bertahan

Berbeda dengan dua pemilik pangkalan sebelumnya, Muhammad Nasihun, pemilik pangkalan di Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup, menyoroti keterbatasan pasokan dari agen sebagai faktor utama kenaikan harga. Ia menjelaskan bahwa dalam satu minggu, pangkalan hanya menerima sekitar 50 tabung gas.

“Dengan harga beli Rp17.000 per tabung dan batas maksimal harga jual Rp22.000, keuntungan yang didapat sangat kecil. Jika pasokan terbatas, pangkalan sulit bertahan,” katanya.

Kurangnya pasokan ini membuat beberapa pangkalan terpaksa menaikkan harga agar tetap bisa beroperasi.

Harga di Atas HET, Siapa yang Paling Dirugikan?

Meski alasan kenaikan harga LPG 3 kg di atas HET terdengar masuk akal dari perspektif pemilik pangkalan, faktanya, masyarakat tetap menjadi pihak yang paling dirugikan.

Pemerintah telah menetapkan HET untuk melindungi daya beli masyarakat, terutama bagi kalangan menengah ke bawah. Jika harga melambung tinggi, beban ekonomi semakin berat, terutama bagi rumah tangga miskin dan pelaku usaha kecil.

Di sisi lain, penyebab kelangkaan tidak bisa sepenuhnya disalahkan kepada masyarakat. Penimbunan gas sering kali terjadi karena ketidakpastian pasokan. Ketika konsumen merasa khawatir akan kelangkaan, mereka cenderung membeli lebih banyak sebagai bentuk antisipasi.

Baca Juga: Cara Menjadi Distributor Sembako Langsung dari Pabrik + Tips Sukses!

Solusi: Pengawasan Ketat dan Efisiensi Distribusi

Untuk mengatasi kelangkaan dan lonjakan harga gas LPG 3 kg di atas HET, diperlukan solusi yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, agen, hingga masyarakat. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Evaluasi Rantai Distribusi 

Pemerintah daerah dan instansi terkait perlu melakukan audit terhadap rantai distribusi LPG 3 kg untuk memastikan tidak ada permainan harga di tingkat agen dan pangkalan.

2. Peningkatan Kuota Pasokan 

Jika pangkalan mengalami keterbatasan pasokan, pemerintah harus menambah distribusi agar kebutuhan masyarakat terpenuhi.

3. Pengawasan Harga di Pangkalan

Pengawasan ketat diperlukan untuk memastikan pangkalan tidak menjual gas LPG 3 kg di atas HET yang telah ditetapkan.

4. Edukasi Konsumen 

Masyarakat perlu diedukasi untuk menggunakan gas secara bijak dan tidak melakukan penimbunan yang dapat memperburuk kelangkaan.

5. Respons Cepat terhadap Tabung Bocor

Agen dan distributor harus lebih responsif dalam menangani keluhan pangkalan terkait tabung bocor atau kurang isi agar beban kerugian tidak hanya ditanggung oleh pemilik pangkalan.

Kesimpulan

Kenaikan harga gas LPG 3 kg di atas HET memang memiliki sejumlah alasan yang dapat dimengerti, seperti tabung bocor, perilaku konsumen, dan keterbatasan pasokan. Namun, hal ini tetap tidak bisa dibenarkan karena pada akhirnya, masyarakat kecil yang paling merasakan dampaknya.

Solusi utama dari masalah ini adalah peningkatan pengawasan terhadap distribusi dan harga, serta edukasi bagi konsumen untuk menggunakan LPG dengan bijak. Atasi Penyalahgunaan LPG 3 Kg, Pemda Rejang Lebong Siapkan Sanksi Tegas!

Langkah ini diharapkan dapat mencegah oknum yang memanfaatkan subsidi tidak tepat sasaran, sekaligus memastikan ketersediaan LPG bagi masyarakat yang benar-benar berhak.

Dengan langkah-langkah konkret, diharapkan kelangkaan dan lonjakan harga gas LPG 3 kg di atas HET dapat diminimalisir, sehingga masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus merogoh kocek lebih dalam. (anggi)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply