Lebih Dari 5 Tahun Jalan Rusak Dusun Curup: Warga Gotong Royong Lakukan Perbaikan

Curup, GarudaCitizen.com – Jalan rusak Dusun Curup di Jalan AK Gani, Kecamatan Curup Utara, telah mengalami kerusakan parah selama lebih dari 5 tahun tanpa perhatian dari Pemerintah Provinsi Bengkulu. Kondisi ini mendorong warga setempat untuk turun tangan langsung melakukan perbaikan jalan dengan cara gotong royong.

Aksi tersebut melibatkan perangkat kecamatan, termasuk Camat Curup Utara dan Lurah Dusun Curup, serta dukungan dari PT. Pebana Adi Sarana, perusahaan konstruksi yang beroperasi di wilayah tersebut.

Warga Inisiatif Perbaikan Jalan AK Gani

Camat Curup Utara, Popo Hartopo, S.Sos, menjelaskan bahwa gotong royong memperbaiki jalan rusak Dusun Curup ini dilakukan sebagai respons terhadap kondisi jalan yang terus memburuk tanpa ada perbaikan dari pemerintah.

Kerusakan jalan AK Gani menghambat mobilitas masyarakat serta berdampak pada aktivitas ekonomi warga. Oleh karena itu, warga bersama perangkat kecamatan mengambil langkah konkret untuk mengatasi persoalan ini.

“Kami memutuskan untuk bergotong royong melakukan perbaikan jalan yang rusak ini. Beruntung ada bantuan material dari PT. Pebana Adi Sarana sehingga perbaikan bisa segera dilakukan,” ujar Popo.

Menurutnya, kondisi jalan yang rusak telah lama menjadi keluhan warga. Bahkan, setiap tahun usulan perbaikan jalan ini selalu diajukan ke Pemprov Bengkulu, namun belum ada realisasi nyata.

Pemprov Bengkulu Diminta Segera Bertindak

Warga berharap Pemprov Bengkulu segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki jalan rusak Dusun Curup, mengingat jalan ini merupakan akses utama yang menghubungkan antar-kabupaten. Selain mengurangi risiko kecelakaan, perbaikan jalan juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat yang sangat bergantung pada kelancaran transportasi.

“Kami meminta Pemprov Bengkulu untuk memberikan perhatian lebih terhadap kondisi infrastruktur di wilayah kami. Setiap tahun selalu diusulkan, tetapi realisasinya belum ada,” tambah Popo.

Baca Juga: Pemkab Rejang Lebong Gelontorkan Rp 30 Miliar untuk Pembangunan Infrastruktur Jalan

Dampak Buruk Jalan Rusak bagi Warga

Jalan rusak Dusun Curup tidak hanya menghambat transportasi, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan. Kondisi jalan semakin membahayakan pengguna, terutama saat musim hujan, karena air menggenang akibat sistem drainase yang tidak berfungsi dengan baik.

Lurah Dusun Curup, Carles Ariyanto, S.Sos, menyoroti permasalahan drainase yang menjadi penyebab utama rusaknya jalan tersebut. Menurutnya, sistem drainase yang ada telah tertutup tanah sehingga air hujan tidak bisa mengalir dengan baik ke sungai, melainkan melimpah ke badan jalan.

“Drainase di sepanjang jalan ini harus segera dibenahi. Jika dibiarkan, air akan terus menggenangi jalan dan pemukiman warga, memperparah kerusakan infrastruktur,” jelas Carles.

Gotong Royong Jadi Solusi Sementara

Meskipun gotong royong telah dilakukan, warga menyadari bahwa ini bukan solusi jangka panjang. Perbaikan permanen harus segera dilakukan oleh pemerintah, terutama dengan perbaikan struktur jalan dan sistem drainase yang memadai.

Dengan semakin parahnya kondisi jalan AK Gani, warga Dusun Curup berharap suara mereka segera didengar oleh pihak berwenang. Perbaikan infrastruktur yang memadai akan membawa dampak positif bagi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: 7 Strategi Email Marketing yang Terbukti Efektif

Drainase Tidak Berfungsi

Jalan AK Gani di Dusun Curup mengalami kerusakan parah tanpa perhatian dari Pemprov Bengkulu, sehingga warga terpaksa bergotong royong untuk melakukan perbaikan sementara.

Masalah utama yang memperburuk kondisi jalan adalah sistem drainase yang tidak berfungsi, menyebabkan air meluap ke jalan dan pemukiman saat hujan. Warga mendesak pemerintah untuk segera bertindak, mengingat jalan ini merupakan akses vital bagi masyarakat setempat.

Pemprov Bengkulu diharapkan segera turun tangan dengan solusi konkret agar infrastruktur jalan tidak lagi menjadi kendala bagi aktivitas warga. Jika tidak segera diperbaiki, kondisi ini akan semakin membahayakan dan merugikan masyarakat. (anggi)