Connect with us

Berita

Revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu: Pemerintah Siapkan Anggaran Rp 1 Triliun untuk Dongkrak Ekspor

Published

on

Pelabuhan Pulau Baai

Bengkulu, GarudaCitizen.com – Pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk mendukung proyek revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai di Bengkulu.

Proyek ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas pelabuhan dan mempercepat arus ekspor komoditas unggulan dari Provinsi Bengkulu dan sekitarnya.

Langkah ini diharapkan mampu membawa dampak positif bagi perekonomian daerah serta memperkuat posisi Bengkulu sebagai gerbang utama ekspor di kawasan Sumatera bagian selatan (Sumbagsel). 

Pemerintah Siapkan Anggaran Besar untuk Dongkrak Ekonomi Bengkulu

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi saat ini tengah melakukan persiapan menyeluruh sebelum proyek revitalisasi tahap pertama dimulai pada 2025. Persiapan ini mencakup aspek regulasi, teknis, ekonomi, hingga infrastruktur pendukung agar pelaksanaan proyek berjalan lancar tanpa kendala. 

“Ketika informasi ini kami sampaikan ke Presiden RI Prabowo Subianto, responsnya sangat positif. Pelindo pusat langsung mengambil alih dan menyiapkan anggaran sekitar Rp 1 triliun untuk mendukung revitalisasi ini,” ujar Helmi Hasan usai memimpin rapat dengan Forkopimda dan PT Pelindo Jakarta di Kantor Gubernur Bengkulu beberapa waktu lalu. 

Helmi menekankan bahwa sinergi antara pemerintah daerah, PT Pelindo, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bengkulu, serta Forkopimda Bengkulu menjadi kunci utama dalam menyukseskan proyek ini. Semua pihak yang terlibat telah diminta untuk memastikan bahwa segala aspek legal dan teknis diselesaikan sebelum proyek dimulai. 

“Jangan sampai ada hambatan dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, seluruh regulasi harus selesai terlebih dahulu, termasuk aturan teknis terkait pengerukan dan pengelolaan pelabuhan,” tegas Helmi.

Baca Juga: Gubernur Bengkulu Luncurkan Program Mudik Gratis Lebaran 1446 H, Siapkan 150 Tiket ke Lima Kota Tujuan

Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu saat menggelar rapat bersama pihak PT. Pelindo II

Target Selesai pada 2025

Revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai dijadwalkan akan dimulai pada awal 2025 dan ditargetkan selesai dalam waktu kurang dari dua tahun. Dengan anggaran sebesar Rp 1 triliun dari pemerintah pusat, proyek ini menjadi salah satu investasi terbesar di sektor infrastruktur di Bengkulu dalam satu dekade terakhir. 

Helmi memastikan bahwa pihaknya akan terus mengawal proses revitalisasi ini hingga selesai. Dukungan penuh dari pemerintah pusat, Pelindo, dan Forkopimda Bengkulu menjadi modal besar dalam mewujudkan Pelabuhan Pulau Baai sebagai gerbang ekspor strategis di Indonesia bagian barat. 

“Ini adalah momentum besar bagi Bengkulu untuk naik kelas. Kami akan pastikan revitalisasi ini berjalan lancar dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” jelas Helmi. 

Revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai bukan hanya proyek infrastruktur biasa, tetapi sebuah langkah strategis untuk menjadikan Bengkulu sebagai pemain utama dalam perekonomian nasional dan internasional.

“Dengan dukungan penuh dari semua pihak, pelabuhan ini diharapkan mampu mempercepat arus ekspor dan mendorong kemajuan ekonomi Bengkulu dalam jangka panjang,” beber Helmi.

Revitalisasi Difokuskan pada Pengerukan Pintu Masuk Pelabuhan

Salah satu fokus utama dalam proyek revitalisasi ini adalah pengerukan di pintu masuk Pelabuhan Pulau Baai. Selama ini, kedalaman alur pelabuhan dinilai kurang optimal untuk mengakomodasi kapal berukuran besar, sehingga menjadi kendala dalam memperlancar aktivitas ekspor dan impor. 

Pengerukan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan dalam menampung kapal dengan bobot besar sekaligus mempercepat proses bongkar muat. Dengan demikian, komoditas unggulan dari Bengkulu seperti karet, kopi, kelapa sawit, dan hasil tambang dapat diekspor langsung dari Pelabuhan Pulau Baai tanpa harus melewati pelabuhan di provinsi lain. 

Disisi lain, Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, menyatakan bahwa seluruh unsur terkait telah menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung proyek ini. Ia optimistis revitalisasi ini akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah. 

“Targetnya, ekonomi Bengkulu akan tumbuh pesat. Ke depan, hasil bumi Bengkulu tidak perlu lagi diekspor melalui provinsi lain. Bahkan, komoditas dari Sumatera Selatan dan wilayah Sumbagsel juga bisa menggunakan Pelabuhan Pulau Baai sebagai pintu ekspor-impor utama,” jelas Mian. 

Mian menambahkan bahwa keberadaan Pelabuhan Pulau Baai yang lebih modern dan berkapasitas besar akan memberikan efisiensi dalam distribusi hasil bumi dan tambang. Proses ekspor yang lebih cepat dan murah diharapkan akan meningkatkan daya saing komoditas Bengkulu di pasar internasional. 

Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu

Baca Juga: Data Statistik Pengguna Facebook di Indonesia 2025

Pelindo Siap Mendukung, Menunggu Regulasi Final

General Manager Pelindo Regional II Bengkulu, S. Joko, menyatakan bahwa dukungan penuh dari pemerintah provinsi dan Forkopimda Bengkulu menjadi dorongan besar bagi Pelindo untuk mengelola pelabuhan dengan lebih baik.

Menurutnya, revitalisasi ini akan membuat Pelabuhan Pulau Baai mampu bersaing dengan pelabuhan lain di Indonesia dalam hal kapasitas dan kecepatan layanan. 

“Kami siap mendukung sepenuhnya pelaksanaan revitalisasi ini. Saat ini, kami masih menunggu regulasi yang sedang disiapkan oleh pemerintah provinsi dan KSOP Bengkulu. Begitu regulasi tersebut selesai, proses pengerukan dan revitalisasi bisa segera dimulai,” kata Joko. 

Selain pengerukan, Pelindo juga telah merancang strategi pengelolaan pelabuhan dengan standar operasional yang lebih modern. Teknologi bongkar muat yang canggih, sistem keamanan yang lebih ketat, serta fasilitas pendukung seperti gudang dan terminal ekspor yang memadai akan menjadi prioritas dalam proyek ini. 

“Revitalisasi ini bukan sekadar soal pengerukan, tetapi juga peningkatan fasilitas dan layanan pelabuhan secara keseluruhan. Kami ingin memastikan bahwa Pelabuhan Pulau Baai bisa menjadi pelabuhan ekspor andalan di wilayah barat Indonesia,” tambah Joko. 

Dampak Positif bagi Ekonomi Bengkulu dan Sekitarnya

Jika proyek ini berjalan sesuai rencana, revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai diperkirakan akan memberikan efek domino yang besar bagi perekonomian Bengkulu. Beberapa dampak positif yang diperkirakan terjadi antara lain: 

  • Peningkatan volume ekspor – Komoditas unggulan dari Bengkulu seperti karet, kopi, dan kelapa sawit bisa diekspor langsung ke negara tujuan tanpa melalui pelabuhan di provinsi lain. 
  • Efisiensi biaya logistik – Dengan pintu ekspor yang lebih dekat, biaya distribusi dan pengiriman akan lebih rendah, sehingga harga jual produk Bengkulu bisa lebih kompetitif. 
  • Peningkatan lapangan kerja – Peningkatan aktivitas pelabuhan akan menciptakan peluang kerja baru bagi masyarakat setempat, mulai dari tenaga bongkar muat hingga staf administrasi pelabuhan. 
  • Masuknya investasi baru – Infrastruktur pelabuhan yang lebih modern diharapkan menarik minat investor untuk menanamkan modal di Bengkulu, khususnya di sektor pertambangan dan perkebunan. (red)
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply