Connect with us

Random

6 Alat Musik Tradisional Kalimantan Utara: Sejarah, Fungsi, dan Keunikannya

Published

on

alat musik tradisional kalimantan utara

source image: wikipedia.org

Kalimantan Utara, provinsi termuda di Indonesia, tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga memiliki kekayaan budaya yang luar biasa.

Salah satunya adalah alat musik tradisional Kalimantan Utara yang mencerminkan identitas dan nilai-nilai lokal masyarakat suku Dayak, Tidung, Bulungan, hingga masyarakat adat lainnya.

Alat musik ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga memiliki peran penting dalam upacara adat, ritual keagamaan, dan pelestarian budaya.

Artikel ini akan membahas enam alat musik tradisional Kalimantan Utara lengkap dengan sejarah, fungsi, serta keunikannya yang jarang diketahui.

Sape’

alat musik tradisional kalimantan utara

source image: soclyfe.com

Asal dan Sejarah:
Sape’ merupakan alat musik petik khas suku Dayak Kenyah yang banyak ditemukan di wilayah perbatasan Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.

Nama “sape’” berarti “gitar” dalam bahasa lokal. Alat musik ini awalnya digunakan dalam ritual penyembuhan dan upacara adat.

Fungsi:

  • Digunakan untuk mengiringi tari tradisional.
  • Sebagai sarana hiburan dan meditasi spiritual.

Keunikan:

  • Dibuat dari satu batang kayu utuh.
  • Menghasilkan nada yang lembut dan melankolis.
  • Biasanya memiliki dua hingga empat senar.

Gambus Tidung

Asal dan Sejarah:
Gambus Tidung merupakan perpaduan budaya lokal dan pengaruh Timur Tengah. Alat musik ini berkembang di kalangan masyarakat suku Tidung yang mendiami wilayah pesisir Kalimantan Utara.

Fungsi:

  • Mengiringi nyanyian dalam acara pernikahan dan perayaan adat.
  • Digunakan dalam pertunjukan musik tradisional Melayu Tidung.

Keunikan:

  • Memiliki bentuk menyerupai gambus Arab, tetapi dengan ukiran lokal khas Tidung.
  • Memainkan irama yang cepat dan dinamis.

Sampe’ (Varian Lokal Sape’)

Asal dan Sejarah:
Meski mirip dengan sape’, sampe’ adalah varian lokal yang berkembang di komunitas Dayak lain di Kalimantan Utara. Penyebutan dan bentuknya bisa berbeda di tiap daerah.

Fungsi:

  • Digunakan dalam acara penyambutan tamu.
  • Sebagai media pengiring cerita rakyat.

Keunikan:

  • Terkadang dilengkapi dengan ukiran motif etnik khas Dayak.
  • Dimainkan secara solo atau bersama alat musik lain.

Gendang Bulungan

Asal dan Sejarah:
Gendang ini digunakan oleh masyarakat adat Bulungan dalam berbagai kegiatan tradisional. Bulungan sendiri merupakan salah satu wilayah bersejarah di Kalimantan Utara.

Fungsi:

  • Mengatur ritme dalam tarian dan upacara adat.
  • Sarana komunikasi simbolik dalam ritual.

Keunikan:

  • Terbuat dari kayu dan kulit hewan yang dikeringkan.
  • Setiap pola pukulan memiliki makna tersendiri.

Ketepung

Asal dan Sejarah:
Ketepung adalah alat musik perkusi yang juga banyak ditemui dalam budaya Melayu dan Dayak di wilayah Kalimantan Utara.

Fungsi:

  • Sebagai alat pengiring lagu dan tarian.
  • Menghidupkan irama dalam pertunjukan musik tradisional.

Keunikan:

  • Berbentuk menyerupai rebana.
  • Sering dipadukan dengan gambus dan biola lokal.

Rebab Lokal Kalimantan

Asal dan Sejarah:
Rebab adalah alat musik gesek yang dikenal luas di Nusantara. Di Kalimantan Utara, alat ini mengalami akulturasi dan dimainkan dalam konteks adat lokal.

Fungsi:

  • Mengiringi lagu-lagu daerah bertema cinta dan perjuangan.
  • Digunakan dalam seni pertunjukan dan drama tradisional.

Keunikan:

  • Dilengkapi dengan dua senar dan busur lengkung.
  • Suaranya halus, cocok untuk lagu yang melankolis.

Pentingnya Pelestarian Alat Musik Tradisional Kalimantan Utara

Pelestarian alat musik tradisional Kalimantan Utara sangat penting untuk menjaga warisan budaya yang semakin tergerus modernisasi. Pemerintah daerah dan komunitas lokal telah mengadakan berbagai festival seni dan program edukatif untuk mengenalkan alat musik ini kepada generasi muda.

Contoh konkret:

  • Festival Budaya Kayan dan Festival Musik Tradisional Tidung secara rutin digelar sebagai upaya promosi budaya.
  • Sekolah-sekolah di Kalimantan Utara mulai mengenalkan sape’ dan gambus dalam kurikulum muatan lokal.

Kesimpulan

Alat musik tradisional Kalimantan Utara bukan sekadar instrumen seni. Ia adalah simbol identitas, media ekspresi, dan jembatan antar-generasi.

Mulai dari sape’ yang lirih hingga gendang yang ritmis, setiap alat memiliki cerita, fungsi, dan keunikan yang layak dikenali dan dijaga.

Dengan memahami dan melestarikannya, kita tidak hanya menjaga kekayaan budaya, tetapi juga memperkuat jati diri bangsa yang majemuk.

Saatnya generasi muda mengenal lebih dekat, memainkan, dan mencintai alat musik dari tanah perbatasan yang kaya akan harmoni ini.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply