Connect with us

Sosial Budaya

Dari Mana Asal Bunyi Pada Alat Musik Angklung

Published

on

dari mana asal bunyi pada alat musik angklung

Dari mana asal bunyi pada alat musik angklung? Angklung adalah salah satu alat bambu tradisional Indonesia. Alat musik angklung merupakan alat musik tradisional dari tanah sunda yaitu Jawa Barat. 

Tidak seperti alat musik lain yang dipukul atau ditiup, angklung dimainkan dengan cara digoyang atau digetarkan. Awi wulung atau bambu hitam dan awi sahabat atau bambu putih adalah bambu yang paling umum digunakan untuk membuat angklung.

Dari mana asal bunyi pada alat musik angklung?

​​Menurut situs web Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, angklung adalah alat musik bernada ganda. Instrumen yang telah digunakan sejak abad ke-11. 

Nama angklung sendiri berasal dari bahasa sunda angkleung-angkleungan. Bunyi angklung dihasilkan oleh tumbukan badan pipa bambu, sehingga menghasilkan bunyi getar dalam rentang 2, 3, atau 4 nada di setiap dimensi, baik besar maupun kecil. Dari mana asal bunyi pada alat musik angklung?

Lahirnya alat musik angklung dari batang bambu ini dari sudut pandang kehidupan masyarakat sunda yang agraris, demikian menurut situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Mitos nyi sri pohaci muncul sebagai dewi sri yang pada masa lalu menawarkan kontemplasi kepada masyarakat sunda dalam mengelola pertanian, khususnya pertanian padi dan ladang. 

Lirik lagu yang lahir dari masyarakat sunda dimaksudkan sebagai penghormatan dan persembahan kepada nyi sri pohaci serta penolakan bala agar penggarapannya tidak menimbulkan malapetaka. 

Kalimat dari lagu-lagu ini disertai dengan ketukan yang terbuat dari batang bambu sederhana, yang dikenal sebagai angklung. Sudah paham jawaban dari “dari mana asal bunyi pada alat musik angklung?”

Apa saja jenis-jenis angklung?

Angklung memiliki beberapa variasi dalam perkembangannya, simak informasi selengkapnya dibawah ini. 

1. Angklung dogdog lojor 

Angklung jenis ini digunakan pada saat tradisi dogdog lojor, yaitu tradisi penghormatan terhadap tanaman padi. Tradisi dogdog lojor masih dilakukan setiap tahun oleh masyarakat kasepuhan pancer pangawinan atau satuan adat banten kidul. 

2. Angklung Gubrag

Angklung Gubrag terletak di desa cipining Bogor di kecamatan Cigudeg. Angklung ini sudah tua dan digunakan untuk menghormati dewi padi dengan menanam, mengangkut, dan membuang padi di lumbung. 

3. Angklung Badeng

Badeng adalah jenis seni musik dengan angklung sebagai alat musik utama. Terletak di Desa Sanding, Kecamatan Malangbong, Garut. 

4. Angklung buncis

Angklung buncis adalah jenis alat musik angklung yang dimainkan pada saat festival buncis, yang merupakan bentuk seni pertunjukan tradisional yang banyak dipraktekkan di daerah baros, arjasari, dan bandung. 

5. Angklung bungko

Bungko adalah jenis alat musik dari Cirebon, yakni desa pantai bungko di kecamatan kapetakan. Sebagian masyarakatnya adalah nelayan, dan kesenian desa ini menggunakan alat musik angklung, yang akhirnya berkembang menjadi jenis angklung di Jawa Barat. 

Jenis angklung ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1938 oleh daeng Soetigna, yang diturunkan dari pengetahuan musik yang diperolehnya dari sekolah pelatihan Belanda. (do-di-re-ri-mi-fa-fi-sol-la-li-si, dll.) 

Artinya, angklung dapat digunakan untuk gaya musik yang lebih luas, sehingga perkembangannya lebih cepat. Demikian ulasan yang bisa kami sampaikan kepada kalian semua mengenai dari mana asal bunyi pada alat musik angklung? Semoga bermanfaat.

Baca Juga: 7 Villa Di Jogja Dekat Malioboro, Rekomendasi

(Upy/G)

Garuda Citizen truly of Indonesia » politik, hukum, sosial, wisata, budaya, dan berbagai berita peristiwa menarik dan penting untuk dibaca.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply