wisata
Goa Jomblang; Surga yang menyimpan kisah tragis

Pernah dengar Goa Jomblang ? Sebagian besar mungkin sudah. Soalnya, destinasi wisata yang satu ini, memiliki daya pikat luar biasa. Bahkan, kharismanya mampu menarik perhatian panitia penyelenggara realitas televisi penjelajahan dunia, The Amazing Race, Amerika Serikat. Untuk gambar intronya.
Goa Jomblang Goa berada di Jetis Wetan, Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta, berjarak 10 km dari kota Wonosari.
Goa jomblang merupakan salah satu dari 500 goa yang terletak di pegunungan karst. Goa Jomblang terkenal akan keunikan dan keindahan yang tidak terbantahkan.
Goa ini mempunyai mulut gua vertikal dengan jarak antara bibir gua dengan dasarnya bervariasi. Paling dalam sekitar 80 m. Untuk memasuki Gua Jomblang diperlukan kemampuan teknik tali tunggal atau single rope technique (SRT).
Oleh karena itu, siapapun yang hendak caving di Goa Jomblang wajib menggunakan peralatan khusus yang sesuai dengan standar kemanan caving di goa vertikal dan harus didampingi oleh penelusur goa yang sudah berpengalaman.
Bagi yang belum terbiasa, jalur yang dipakai untuk mencapai dasar goa akan sangat melelahkan.
Terdapat empat jalur yang bisa dilewati oleh penjelajah alam untuk memasuki dasar gua. Jalur yang pertama merupakan jalur yang paling mudah yang sering disebut jalur VIP. Dijalur ini 15 m pertama melewati lintasan terjal dan masih bisa ditapaki dengan kaki. Peralatan SRT lengkap harus digunakan untuk menjamin keselamatan penjelajah.
Sisa jarak dengan dasar gua dapat ditempuh dengan SRT, meluncur dengan tali sejauh sekitar 20 m. Sementara itu ketiga jalur lainya medannya lebih sulit karena harus menggunakan SRT sejak ketinggian 80 m (Jalur A), 60 m (Jalur B), 40 m (jalur C).
Bagi penjelajah yang baru pertama kali memasuki gua vertikal, diwajibkan menggunakan jalur VIP dahulu. Namun bagi mereka yang sudah terbiasa memasuki gua vertikal, ketinggian gua vertikal merupakan tantangan tersendiri walaupun tetap harus memperhatikan faktor keselamatan.
Goa Jomblang ini berdiameter 50 m, dijelajahi pertama kali pada tahun 1984 oleh Acintyacunyata Speleological Club (ASC). Merupakan kelompok penjelajah gua dari Yogyakarta.
Selain kesiapan fisik, anda juga perlu mental cukup kuat. Karena sebelum dikenal sebagai destinasi wisata, Goa Jomlang sebelumnya memiliki latar belakang cerita cukup tragis. Dibalik keindahan dan keunikannya, goa ini ternyata memiliki sejarah yang sangat kelam.
Konon goa ini dipakai sebagai lokasi pembunuhan massal anggota PKI. Ratusan anggota PKI diperkirakan menemui ajalnya di Goa Jomblang tersebut. Menurut cerita, mereka berkelompok dijejerkan di bibir gua dengan tangan saling terikat satu dengan yang lain. Ketika salah satu ditembak sampai jatuh ke dalam goa maka anggota lainnya akan ikut terjatuh.
Kisah kelam Goa Jomblang ini, jelas membutuhkan keberanian ekstra. Apalagi, ditambah cerita-cerita seram mengenai gua tersebut dari para penjelajah yang pernah masuk. Diceritakan, dimana pernah adanya penjelajah yang hilang setelah menyusuri gua yang masih alami ini.
Namun, perjuangan berat untuk mencapai Goa Jomblang jelas akan dibayar lunas oleh pesonanya. Anda akan dimanjakan pemandangan hijaunya hutan yang sangat subur, aneka lumut, paku-pakuan, semak, hingga pohon-pohon besar tumbuh dengan rapat.
Hutan dengan vegetasi yang subur ini sering dikenal dengan nama hutan purba. Sejak proses runtuhnya tanah ke bawah, vegetasi ini terus hidup dan berkembang biak hingga saat ini.
Berada di dasar Goa Jomblang adalah hal yang tidak mungkin mudah untuk dilupakan. Selain beberapa tumbuhan subur, penjelajah dapat beristirahat pada sebuah bilik bentukan alam.
Belum lagi ketika meneruskan perjalanan menyusuri lorong yang menghubungkan goa Jomblang dengan gua vertikal lainnya yang bernama gua Grubug.
Lorong penghubung dua goa tersebut cukup lebar dengan panjang sekitar 500 meter. Untuk menyusuri lorong tersebut dapat dengan mudah dilalui karena terdapat jalan setapak yang terbentuk dari bebatuan yang disusun memanjang. Tetapi penjelajah harus berhati-hati karena jalan tesebut sangat licin karena udara dalam gua yang lembab.
Setelah sampai pada ujung lorong yang merupakan dasar goa Grubug, penjelajah bisa melihat keindahan yang luar biasa. Terdapat dua stalagmit yang cukup besar berwarna hijau kecoklatan berdiri tegak di tengah dasar gua Grubug.
Dan ini syurga dunia itu sebenarnya. Apabila penjelajah dapat mencapai dasar gua Grubug tepat pukul 13.00 WIB akan dapat melihat pemandangan yang eksotik dari sinar matahari yang menerobos masuk ke dalam kegelapan ke dasar gua Grubug.
Sinar matahari juga menyentuh sejumlah stalagtit dan stalagmit yang terbentuk dari tetesan air selama ribuan tahun.
Disini, juga terdapat aliran sungai yang berasal dari Kalisuci terletak pada sisi sebelah utara dari stalagmit besar tersebut.
Jika musim kemarau, aliran sungai tersebut bisa ditelusuri dengan perahu karet. Aliran sungai menghubungkan dasar gua Grubug dengan beberapa gua lainnya di wilayah pegunungan karst. Namun, jika musim hujan sebaiknya tidak nekad untuk mencoba, aliran sungai cukup deras. Sangat berbahaya.

You must be logged in to post a comment Login