Connect with us

Berita

Harga Ayam Potong di Rejang Lebong Melonjak Jelang Lebaran, Penjualan Pedagang Menurun

Published

on

Harga Ayam Potong

Rejang Lebong, GarudaCitizen.com – Menjelang Hari Raya Idulfitri, harga ayam potong di Kabupaten Rejang Lebong mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Kenaikan harga ini terjadi di tingkat distributor maupun di tingkat pengecer, sehingga berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat dan berkurangnya jumlah penjualan oleh para pedagang di pasar tradisional. 

Kenaikan harga ayam potong ini mulai dirasakan sejak dua hari terakhir. Sebelumnya, harga ayam potong di tingkat distributor berada di angka Rp19.000 per kilogram. Namun, saat ini harga tersebut telah naik menjadi Rp21.000 per kilogram.

Kondisi ini otomatis menyebabkan kenaikan harga di tingkat pengecer. Jika sebelumnya harga ayam potong dijual kepada konsumen di kisaran Rp28.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp30.000 per kilogram. 

Lonjakan harga ini berdampak langsung pada penjualan ayam potong di pasar. Para pedagang mengaku mengalami penurunan jumlah penjualan yang cukup signifikan akibat kenaikan harga tersebut. Salah satu pedagang di Pasar Atas Curup, Budiman, mengungkapkan bahwa penjualan ayam potongnya menurun drastis sejak harga mulai naik. 

“Sekarang memang harga ayam potong naik. Biasanya saya bisa jual sampai 120 kilo per hari, sekarang turun karena pembeli jadi mikir-mikir mau beli ayam. Pasokan ayam dari luar juga berkurang, ditambah lagi ayamnya sekarang kecil-kecil, jadi agak susah juga buat jual banyak,” ujar Budiman saat ditemui di lapaknya, Sabtu (22/3). 

Baca Juga: Pasar Bang Mego Sepi, Pedagang Teriak Minta Perhatian Pemerintah

Pasokan Ayam Potong Berkurang, Ukuran Ayam Menjadi Lebih Kecil 

Menurut Budiman, penyebab utama kenaikan harga ayam potong ini adalah berkurangnya pasokan ayam potong ke Kabupaten Rejang Lebong. Pasokan ayam yang berkurang ini membuat harga di tingkat distributor naik, sehingga otomatis berpengaruh pada harga di tingkat pengecer. 

Selain berkurangnya pasokan, ukuran ayam yang cenderung lebih kecil belakangan ini juga menjadi salah satu faktor penyebab kenaikan harga. Ukuran ayam yang lebih kecil menyebabkan jumlah daging yang didapat konsumen menjadi lebih sedikit, meskipun harganya naik. Kondisi ini membuat konsumen berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk membeli ayam potong dalam jumlah banyak. 

“Pasokan ayam dari luar memang agak seret sekarang. Selain itu, ayam yang datang ukurannya kecil-kecil, jadi pembeli merasa rugi karena dagingnya jadi sedikit. Ini yang bikin banyak pembeli akhirnya mengurangi jumlah belanja mereka,” tambah Budiman. 

Jual beli ayam potong di Rejang Lebong

Daya Beli Masyarakat Menurun Akibat Kenaikan Harga

Kenaikan harga ayam potong ini membuat daya beli masyarakat di Kabupaten Rejang Lebong mengalami penurunan. Jika sebelumnya Budiman mampu menjual hingga 120 kilogram ayam potong per hari, saat ini jumlah tersebut turun drastis. 

“Biasanya kalau harga stabil, saya bisa jual sampai 120 kilogram ayam per hari. Tapi sejak harga naik dua hari terakhir, jualan jadi seret. Paling sekarang cuma bisa jual sekitar 80 sampai 90 kilogram per hari,” ujar Budiman. 

Penurunan penjualan ini tentu berdampak pada pendapatan pedagang. Kenaikan harga ayam membuat konsumen cenderung membeli dalam jumlah kecil atau bahkan memilih alternatif lain seperti daging sapi atau ikan. Situasi ini semakin menyulitkan para pedagang yang berharap keuntungan meningkat menjelang Lebaran. 

Menurut Budiman, jika kondisi ini terus berlanjut hingga menjelang Hari Raya Idulfitri, maka tidak menutup kemungkinan harga ayam potong bisa semakin melonjak. Keterbatasan pasokan dan permintaan yang tinggi saat mendekati Lebaran akan menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan harga lebih lanjut. 

“Kalau pasokan nggak segera ditambah, harga ayam bisa makin naik. Biasanya makin dekat Lebaran, permintaan tinggi, jadi kalau barangnya nggak ada, pasti harga akan naik lagi,” kata Budiman. 

Baca Juga: 10 Contoh Iklan Komersial Minuman yang Viral & Menginspirasi

Pedagang Berharap Pasokan Ayam Potong Segera Normal

Para pedagang di Pasar Atas Curup berharap agar pasokan ayam potong ke Kabupaten Rejang Lebong bisa segera kembali normal. Dengan pasokan yang stabil, harga ayam potong di tingkat distributor dan pengecer diharapkan bisa kembali ke angka yang lebih wajar. 

Selain itu, ukuran ayam yang dijual juga diharapkan bisa kembali normal. Jika ukuran ayam yang dijual lebih besar, maka konsumen akan merasa lebih diuntungkan, sehingga daya beli masyarakat bisa kembali meningkat. 

“Harapan kami sebagai pedagang, ya semoga pasokan ayam bisa normal lagi. Kalau pasokan normal, harga juga bisa turun dan konsumen bisa beli dengan harga yang terjangkau. Kalau harganya stabil, pasti jualan kita juga bisa lebih lancar,” ujar Budiman. 

Kenaikan Harga Ayam Potong Menjadi Tantangan Menjelang Lebaran

Kenaikan harga ayam potong di Rejang Lebong ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pedagang dan masyarakat menjelang Hari Raya Idulfitri. Kondisi ini bukan hanya memengaruhi pedagang, tetapi juga berdampak langsung pada pengeluaran rumah tangga masyarakat. 

“Kita berharap pemerintah daerah dan pihak terkait bisa mengambil langkah untuk menstabilkan pasokan ayam potong di Rejang Lebong. Jika pasokan kembali normal, maka harga ayam potong diharapkan bisa turun dan daya beli masyarakat bisa meningkat kembali,” harap Budiman. (red)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply