Connect with us

Berita

Masalah Sampah Rejang Lebong: Harapan Warga dan Tantangan Pemerintah Baru

Published

on

Masalah Sampah Rejang Lebong

GarudaCitizen.com – Kondisi lingkungan di berbagai sudut kota Rejang Lebong semakin memprihatinkan akibat penumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik. Persoalan ini menjadi sorotan utama masyarakat yang berharap pemimpin baru segera mengambil langkah konkret untuk menuntaskan masalah ini.

Sampah di Rejang Lebong: Ancaman Lingkungan yang Kian Mengkhawatirkan

Tumpukan sampah yang berserakan di berbagai titik strategis kota Rejang Lebong kian menjadi momok bagi warga. Tak hanya menciptakan bau tak sedap, kondisi ini juga mengganggu aktivitas masyarakat dan merusak estetika kota. Desakan terhadap pemerintah daerah agar segera bertindak terkait masalah sampah Rejang Lebong pun semakin menguat.

Apalagi sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan, dimana berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rejang Lebong, volume pengangkutan sampah mengalami lonjakan signifikan hingga dua kali lipat dibandingkan kondisi normal.

Biasanya, jumlah sampah yang diangkut berkisar antara 80 hingga 110 ton per hari, tetapi pada bulan Ramadhan meningkat menjadi 150 ton per hari. Lonjakan ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas konsumsi dan berkurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga dengan baik.

Masalah Sampah Rejang Lebong

Keluhan Warga terhadap Sampah yang Menumpuk

Masalah sampah di Rejang Lebong semakin mendapat sorotan dari warga. Eka (50), warga Air Rambai, Kecamatan Curup, mengungkapkan keresahannya terhadap tumpukan sampah yang semakin menggunung di depan rumahnya, dekat Tebing STM. Meski telah memasang pagar serta papan peringatan bertuliskan “Dilarang Membuang Sampah di Sini”, namun upayanya tak membuahkan hasil.

“Menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri, sampah semakin bertambah banyak. Bau menyengat sangat mengganggu, terutama bagi orang tua saya yang sedang menjalani perawatan di rumah,” ujarnya.

Keluhan terkait masalah sampah Rejang Lebong juga disampaikan oleh Alun (63), seorang pedagang di Pasar Mego Curup. Ia mengaku bahwa tumpukan sampah yang dibiarkan menumpuk di kawasan pasar telah berdampak negatif pada usahanya.

“Kami menjual makanan dan minuman, tapi bau busuk dari sampah membuat pelanggan enggan berlama-lama di sini. Kami sangat berharap pemerintah segera turun tangan dan mencari solusi konkret,” katanya .

Sementara itu, H. Juremi (75), warga Pasar Atas Curup, mempertanyakan kebijakan pemerintah daerah terkait lokasi pembuangan sampah yang justru berada di pemukiman penduduk. Menurutnya, masalah sampah Rejang Lebong ini menciptakan kesan kumuh dan semakin memperburuk citra lingkungan sekitar.

“Seharusnya ada tempat pembuangan sampah yang lebih strategis dan jauh dari area padat penduduk,” tuturnya.

Masalah Sampah Rejang Lebong

Dampak Buruk Sampah bagi Kota dan Masyarakat

1. Pencemaran Lingkungan

Sampah plastik dan limbah rumah tangga yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari tanah dan air. Saat hujan turun, sampah yang menyumbat saluran drainase berpotensi menyebabkan banjir dan mencemari sumber air bersih.

2. Ancaman Kesehatan

Tumpukan sampah menjadi sarang nyamuk, lalat, dan tikus yang berpotensi menyebarkan penyakit seperti demam berdarah, leptospirosis, hingga gangguan pernapasan akibat gas beracun dari pembusukan sampah organik.

3. Gangguan Estetika Kota

Lingkungan yang penuh sampah menciptakan pemandangan kumuh dan tidak menarik. Hal ini dapat berdampak negatif pada sektor pariwisata dan investasi, serta menurunkan kualitas hidup masyarakat.

4. Dampak Ekonomi

Pengelolaan sampah yang buruk tidak hanya merusak citra kota, tetapi juga meningkatkan biaya operasional pemerintah. Selain itu, penurunan kualitas lingkungan dapat berdampak pada harga properti dan aktivitas ekonomi masyarakat.

Dalam kondisi seperti ini, mencari peluang usaha yang tetap berkembang menjadi penting. Salah satu referensi yang bisa dijelajahi adalah 50 Ide Usaha Modal Kecil Menjanjikan Terbaru, yang dapat membantu masyarakat menemukan peluang bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Solusi Mengatasi Masalah Sampah Rejang Lebong

1. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat

Edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya membuang sampah pada tempatnya serta pemilahan sampah harus lebih digencarkan. Pemerintah dapat menggandeng sekolah, komunitas, dan media untuk meningkatkan kesadaran publik.

2. Optimalisasi Infrastruktur Pengelolaan Sampah

Pemerintah perlu menyediakan lebih banyak tempat sampah serta mengembangkan sistem pengelolaan berbasis teknologi, seperti bank sampah dan program daur ulang.

3. Penerapan Regulasi dan Sanksi Tegas

Aturan yang ketat dengan sanksi bagi pelanggar harus ditegakkan secara konsisten. Selain itu, pengawasan terhadap titik-titik rawan pembuangan sampah ilegal perlu ditingkatkan.

4. Pemanfaatan Teknologi dalam Pengelolaan Sampah

Penerapan teknologi modern, seperti pengolahan sampah menjadi energi atau pupuk organik, dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mengurangi volume sampah.

5. Relokasi Tempat Pembuangan Sampah

Sebagaimana diusulkan oleh warga, lokasi pembuangan sampah perlu dipindahkan ke area yang jauh dari permukiman guna mengurangi dampak negatif terhadap masyarakat.

Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Menangani Sampah

Masalah sampah di Rejang Lebong menuntut kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah harus mengambil langkah konkret dalam menyediakan fasilitas pengelolaan yang lebih baik, menerapkan regulasi ketat, serta meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya menjaga kebersihan.

Dengan kebijakan yang tepat dan dukungan dari warga, Rejang Lebong bisa bertransformasi menjadi kota yang lebih bersih, sehat, dan nyaman. Kini, harapan masyarakat bertumpu pada pemimpin baru untuk mewujudkan perubahan nyata dalam pengelolaan sampah, seiring dengan Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Rejang Lebong Menjadi Prioritas Kepemimpinan Baru. (alex)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply