Connect with us

Sosial Budaya

Mengenal Kacar Kucur Dalam Ritual Pernikahan Adat Jawa

Published

on

kacar kucur

Dalam bahasa Jawa, Kacar-kucur yaiku berarti “yaitu”, jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Dalam pernikahan adat Jawa, Kacar-kucur adalah ritual yang dilakukan setelah sindur binayang dan sebelum pengambilan besan. 

Menurut aryati dalam bukunya, Upacara Pernikahan, upacara kacar kucur merupakan simbol bahwa suami akan menggadaikan seluruh hartanya kepada istrinya untuk kesejahteraan keluarga. 

Apa yang dimaksud kacar kucur?

kacar kucur
Sumber gambar: Celebrities

Simak artikel di bawah ini untuk memperdalam pengetahuan Anda tentang upacara kacar kucur. Upacara kacar-kucur sebagaimana dijelaskan dalam buku Solo Putri & Pengantin Basah, arak-arakan, tata rias, dan busana (2010), membutuhkan berbagai perlengkapan, antara lain: 

  1. Klasa bangka atau tikar pandan
  2. Nasi kuning
  3. Uang logam, dari nilai terkecil sampai terbesar
  4. Berbagai macam biji-bijian
  5. Kacang-kacangan, seperti keledai, kacang hijau, dan lain-lain
  6. Bumbu atau empon-empon
  7. Kain sindur

Pengantin pria akan menuangkan uang logam yang telah dicampur dengan nasi kuning, kacang, dan bumbu masak yang dibungkus dengan tas anyaman Klasa Bangka ke pangkuan pengantin wanita, yang telah ditutup dengan kain sindur dalam perjalanannya. 

Dalam upacara kacar kucur, pengantin wanita harus menindaklanjuti dengan berhati-hati untuk tidak menumpahkan air pada suaminya, dan dia membungkus logam yang dituangkan dengan kain sindur dan meninggalkan paket kain dengan ibu pengantin wanita. 

Bundel kain isi logam ini merupakan tanda kesungguhan mempelai pria untuk menafkahi keluarga dan kesiapan istri untuk memanfaatkan penghasilan suaminya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Demikian informasi mengenai kacar kucur dalam pernikahan jawa, semoga bermanfaat.

Baca Juga: Nama Upacara Keagamaan Islam

Garuda Citizen truly of Indonesia » politik, hukum, sosial, wisata, budaya, dan berbagai berita peristiwa menarik dan penting untuk dibaca.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply