Connect with us

Knowledge

Motivasi Kerja Saat Interview: 7 Cara Cerdas Menjawab dan Mengesankan HRD

Published

on

motivasi kerja saat interview

Melangkah ke dalam ruang interview itu rasanya seperti masuk ke arena gladiator. Keringat dingin, jantung berdebar, dan pikiran penuh dengan skenario ‘gagal total’. 

Tapi, ada satu hal yang bisa menyelamatkanmu: motivasi kerja saat interview

Jawaban yang tepat tidak hanya membuatmu terlihat lebih profesional, tetapi juga bisa meningkatkan peluang diterima.

Sayangnya, banyak pelamar yang malah terjebak dalam jawaban klise seperti “Saya ingin berkembang” atau “Saya butuh pekerjaan ini”. Klise seperti ini tidak akan membuat HRD terkesan. 

Maka dari itu, artikel ini akan membahas cara menjawab motivasi kerja saat interview dengan cerdas, percaya diri, dan penuh daya tarik. Yuk, kita bedah satu per satu!

1. Kenali Perusahaan dan Sesuaikan Jawaban

Sebelum bicara soal motivasi kerja saat interview, penting untuk memahami visi, misi, serta budaya perusahaan yang kamu lamar. Jangan hanya sekadar hafal, tapi coba sesuaikan motivasimu dengan apa yang mereka cari.

Contoh jawaban yang bagus:
“Saya sangat tertarik dengan perusahaan ini karena fokusnya pada inovasi dan pertumbuhan. Saya ingin berkontribusi dalam menciptakan solusi baru yang berdampak bagi pelanggan.”

Dengan jawaban seperti ini, kamu tidak hanya menunjukkan ketertarikan, tapi juga keselarasan dengan nilai perusahaan.

2. Gunakan Pengalaman Pribadi Sebagai Landasan

HRD suka mendengar jawaban yang memiliki sentuhan personal. Jadi, saat menjelaskan motivasi kerja saat interview, kaitkan dengan pengalaman nyata yang pernah kamu alami.

Contoh praktik terbaik:
“Sejak kecil, saya selalu tertarik dengan dunia pemasaran. Saat kuliah, saya pernah menjadi ketua panitia acara kampus dan harus mencari sponsor. Dari situ, saya belajar cara negosiasi dan memahami kebutuhan brand. Karena itu, saya ingin mengembangkan skill ini lebih jauh dalam dunia profesional.”

Jawaban seperti ini lebih kuat daripada sekadar mengatakan, “Saya suka marketing.”

3. Fokus pada Kontribusi, Bukan Hanya Manfaat Pribadi

Banyak kandidat yang menjawab pertanyaan ini dengan terlalu menekankan keuntungan pribadi seperti gaji tinggi atau jenjang karier. Padahal, HRD lebih tertarik pada bagaimana kamu bisa berkontribusi untuk perusahaan.

Jawaban yang direkomendasikan:
“Saya melihat perusahaan ini memiliki proyek yang sangat menarik, dan saya yakin dengan keterampilan saya di bidang desain UI/UX, saya bisa membantu meningkatkan pengalaman pengguna dalam produk yang sedang dikembangkan.”

Jawaban ini menunjukkan bahwa kamu berpikir ke depan dan ingin memberi nilai tambah.

image 16

4. Sesuaikan Motivasi dengan Posisi yang Dilamar

Salah satu kesalahan terbesar dalam menjawab motivasi kerja saat interview adalah memberikan jawaban yang terlalu umum. Pastikan motivasimu relevan dengan posisi yang dilamar.

Contoh:

  • Jika melamar sebagai sales, tonjolkan semangat untuk mencapai target dan membangun relasi dengan klien.
  • Jika melamar sebagai developer, bicarakan tentang passion dalam coding dan pemecahan masalah teknologi.
  • Jika melamar di bidang HR, tekankan ketertarikan dalam membangun tim dan mengembangkan SDM.

5. Gunakan Teknik STAR (Situation, Task, Action, Result)

Metode STAR adalah cara efektif untuk menyampaikan motivasi kerja saat interview dengan lebih meyakinkan. Ini bisa membuat jawabanmu lebih berbobot dan jelas.

Contoh penerapan STAR:

  • Situation: Saat bekerja di startup, saya melihat masalah dalam sistem internal yang menghambat produktivitas tim.
  • Task: Saya bertugas mencari solusi agar workflow lebih efisien.
  • Action: Saya mengembangkan sistem manajemen tugas berbasis Google Sheets untuk mengoptimalkan pekerjaan.
  • Result: Dalam 3 bulan, efisiensi tim meningkat 30% dan proyek bisa selesai lebih cepat.

HRD menyukai jawaban berbasis hasil seperti ini.

6. Hindari Jawaban Terlalu Umum dan Klise

Ada beberapa jawaban yang sering digunakan banyak orang, tapi justru membuat HRD kehilangan minat. Hindari jawaban seperti:
“Saya ingin belajar dan berkembang” (Terlalu umum)
“Saya ingin mencari pengalaman baru” (Kurang spesifik)
“Karena saya suka bekerja di bidang ini” (Kurang meyakinkan)

Sebaliknya, buat jawaban yang lebih konkret, misalnya:
“Saya ingin berkembang di bidang digital marketing dan yakin bahwa perusahaan ini memberikan peluang belajar dengan proyek-proyek yang menantang.”

Jawaban ini lebih berbobot dan jelas.

7. Tunjukkan Antusiasme yang Tulus

HRD bisa melihat apakah motivasimu asli atau hanya dibuat-buat. Maka dari itu, pastikan kamu menjawab dengan antusiasme yang tulus.

  • Gunakan bahasa tubuh yang mendukung, seperti kontak mata dan senyuman.
  • Jangan menghafal jawaban, tapi buatlah seolah-olah kamu benar-benar bersemangat.
  • Latih jawabanmu beberapa kali agar terdengar natural dan percaya diri.

Kesimpulan

Motivasi kerja saat interview bukan sekadar formalitas, tetapi bagian penting yang bisa menentukan apakah kamu lolos atau tidak. 

Jawaban yang tepat harus spesifik, berbasis pengalaman, dan selaras dengan tujuan perusahaan.

Jangan hanya memberi jawaban klise seperti “Saya ingin berkembang”, tapi buatlah jawaban yang mencerminkan passion dan komitmenmu terhadap pekerjaan. 

Ketika menghadapi interview, penting untuk menunjukkan motivasi kerja yang kuat dan mempersiapkan diri dengan baik. 

Salah satu cara efektif adalah menggunakan aplikasi membuat portofolio yang dapat menampilkan karya terbaikmu.

Dengan strategi yang tepat, kamu bisa memberikan kesan yang kuat dan meningkatkan peluang diterima.

Jadi, siap menghadapi interview dengan jawaban yang lebih meyakinkan? 

Baca Juga: Apa Itu People Pleaser? Kenali Ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya!

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply