Connect with us

Random

Jenis-jenis Stroke dan Obat Stroke Paling Ampuh

Published

on

Jenis-jenis Stroke dan Obat Stroke Paling Ampuh

Masalah kesehatan yang sering dialami masyarakat Indonesia adalah sakit stroke. Berdasarkan hasil studi Kemeterian Kesehatan (2018) sebanyak 89% dari seluruh penduduk beresiko terkena stroke. Biasanya penderita stroke akan melalui terapi khusus dan mengonsumsi obat stroke paling ampuh.

Pada dasarnya store timbul karena terjadi penghambatan asupan darah menuju ke otak. Kadang kala penyumbatan darah terjadi dalam waktu lama dan berhenti sama sekali. Alhasil, otak tidak memperoleh suplai oksigen dan nutrisi yang memadai. Jika dalam beberapa menit saja suplai oksigen dan nutrisi terhenti menyebabkan sel-sel otak perlahan mati.

Sehingga tidak jarang penderita stroke akhirnya mengalami gangguan otak. Apabila kondisi ini terjadi artinya penyakit yang dialami serius dan membahayakan nyawa. Supaya dapat tertolong maka penderita harus segera diberikan pertolongan medis.

Pertolongan yang tepat dan cepat diharapkan akan mengurangi risiko kerusakan otak dan penyakit komplikasi lain. Sebenarnya stroke dapat diatasi dari awal jika mengetahui gejala-gejala ringan yang dialami.

Gejala stroke yang dialami orang-orang sangat beragam dan tidak dapat disamakan. Contohnya mati rasa atau kelumpuhan pada satu bagian wajah, sakit kepala, kehilangan keseimbangan, dan penglihatan terganggu. Biasanya penderita stroke juga kesulitan memahami ucapan orang lain karena jaringan otak bermasalah.

Baca juga : Tips dan Trik Mencari Wisata Rafting di Bali

Kenali Gejala Stroke

Awas Bahaya Penyakit Stroke
(foto: www.acehsatu.com)

Semua orang beresiko terkena stroke, baik yang berusia muda atau sudah berusia dewasa. Gejala stroke cenderung menyerang secara tiba-tiba. Umumnya gejala stroke awalnya hanya menyerang satu sisi bagian tubuh saja.

Setelah melewati waktu 24 jam hingga 72 jam baru semakin memburuk. Apabila Anda mengalami gejala-gejala dibawah ini segera pergi ke rumah sakit terdekat.

  1. Sakit kepala yang menyerang secara tiba-tiba dan tidak tertahankan.
  2. Kehilangan keseimbangan dan berjalan dengan tidak lurus atau bermasalah.
  3. Merasakan kelelahan yang berlebihan setelah melakukan aktifitas normal.
  4. Kehilangan kesadaran dan mengalami koma.
  5. Pusing disertai dengan Vertigo.
  6. Penglihatan semakin buram dan perlahan menghitam.
  7. Mengalami mati rasa di satu sisi bagian tubuh seperti wajah, kaki, dan tangan.
  8. Mengalami masalah pendengaran dan berbicara.

Jenis-jenis Penyakit Stroke

Jenis-jenis penyakit stroke yang terjadi dalam masyarakat ternyata sangat beragam. Secara garis besar stroke terbagi dalam jenis-jenis berikut ini.

1. Stroke Ringan

Penyakit stroke ringan disebut dengan Transient ischemic attack (TIA). Stroke ringan terjadi karena mengalami kekurangan darah dalam sistem saraf yang berlangsung singkat. Umumnya terjadi kurang dari 24 jam atau dalam beberapa menit saja.

Pada kondisi ini tubuh manusia mengalami penggumpalan atau pembekuan darah. Sehingga aliran darah menuju sistem saraf pusat menjadi terhambat. Penyumbatan darah tidak begitu buruk karena terjadi sementara waktu.

Kondisi stroke ringan tidak mengakibatkan kerusakan jaringan pada sel otak. Orang dewasa yang memiliki segudang aktifitas dan jarang berolahraga berpotensi mengalami stroke ringan. Terutama mantan penderita transient ischemic attack yang memiliki resiko paling tinggi terkena stroke ringan.

2. Stroke Iskemik

Salah satu jenis stroke yang paling banyak terjadi pada masyarakat adalah stroke iskemik. Angka penderita stroke iskemik tergolong tinggi dibanding jenis stroke lainnya. Penyakit stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah yang berada di otak menyempit ataupun tersumbat. Akibatnya aliran darah yang menuju ke sel otak terhambat.

3. Stroke Hemoragik

Selanjutnya terdapat jenis penyakit stroke hemoragik. Dimana stroke terjadi ketika pembuluh darah dalam otak pecah atau mengalami kebocoran. Siklus yang biasanya dialami yakni pembuluh darah melemah, lalu pecah, dan akhirnya mengalami pendarahan di dalam otak.

Apabila mengalami kebocoran maka mengakibatkan adanya penumpukan darah dan penyumbatan dalam jaringan otak di sekitarnya. Dampak yang pasti dialami oleh penderita stroke hemoragik adalah koma dalam jangka waktu panjang dan kematian.

Stroke hemoragik sendiri terbagi menjadi dua jenis. Pertama, stroke hemoragik karena perdarahan intraserebral. Pendarahan tersebut muncul ketika pembuluh arteri dalam kepala pecah dan mengakibatkan perdarahan dalam otak. Umumnya kondisi pendarahan intraserebral terjadi akibat tekanan darah tinggi.

Kedua, stroke hemoragik karena perdarahan subarachnoid. Dimana perdarahan terjadi pada permukaan otak. Otak manusia memiliki tiga lapisan. Pendarahan subarachnoid sendiri terjadi pada lapisan terdekat dengan otak dan dekat lapisan kedua.

Hubungi Dokter Segera Jika Mengalami Ini

Sebenarnya ketika mengalami gejala awal stroke sudah harus dilarikan ke dokter atau rumah sakit terdekat. Tujuannya agar memperoleh penanganan yang tepat. Berikut gejala stroke yang menandakan bahwa penderita wajib dilarikan ke fasilitas medis.

Seperti mengalami mati rasa, tubuh tidak berdaya, atau kesemutan yang terjadi secara tiba-tiba. Penderita stroke juga sering kehilangan kemampuan menggerakan wajah, lengan, dan kaki pada salah satu sisi tubuh.

Ada juga yang penglihatannya hilang secara tiba-tiba, sulit berbicara, dan sulit memahami kalimat sederhana. Selain itu, mengalami rasa sakit kepala sangat parah seperti mau pecah. Muncul tanda-tanda pendarahan meskipun telah mengonsumsi obat-obatan penghambat pembekuan darah atau aspirin.

Sering pula terjadi tersedak saat makan karena makanan yang dikunyah jatuh dalam tenggorokan. Pembekuan darah pada pembuluh mulai terlihat. Contohnya terasa panas, merah, sakit pada area tertentu di bagian kaki dan lengan. Bahkan, bagian kaki dan lengam menjadi semakin kaku dan sangat sulit bergerak atau spastisitas.

Jenis-jenis Obat Stroke Paling Ampuh

Stroke merupakan penyakit yang masih dapat diatasi. Salah satunya dengan mengonsumsi obat stroke paling ampuh. Beberapa obat stroke dibawah ini paling sering diberikan oleh dokter saraf. Cara kerja masing-masing obat juga berbeda-beda dan bekerja efektif sesuai kondisi pasien.

1. Tissue Plasminogen Activator (tPA)

Tissue plasminogen activator disebut juga tPA. tPA merupakan obat stroke paling ampuh yang kinerjanya dengan menghancurkan gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah. Umumnya dokter memberika obat tPA pada penderita penyakit stroke iskemik.

Obat tPA hanya digunakan saat kondisi darurat. Idealnya diberikan kepada pasien dalam jangka waktu paling lambat 4,5 jam, usai serangan stroke terjadi. Lebih dianjurkan untuk dikonsumsi oleh orang yang baru mengalami stroke untuk memperkecil risiko kerusakan jaringan saraf. tPA juga disinyalir efektif untuk mempercepat proses penyembuhan.

2. Obat Pengencer Darah

Obat  pengencer darah juga sangat penting dikonsumsi oleh penderita stroke. Biasanya, penderita stroke akan mengonsumsi obat pengencer darah antiplatelet dan antikoagulan.

• Antiplatelet

Digunakan sebagai upaya pencegahan terbentuknya gumpalan darah pada pembuluh darah. Obat antiplatetet membuat kepingan-kepingan atau platelet sel darah agar sulit menempel satu dengan lainnya.

Antiplatelet yang digunakan dalam pengobatan stroke berupa aspirin dan clopidogrel. Obat antiplatelet diresepkan bagi penderita stroke iskemik dan serangan jantung. Selain itu, setelah sembuh dapat dikonsumsi secara teratur karena mencegah stroke kembali menyerang.

• Antikoagulan

Antikoagulan adalah obat stroke yang digunakan untuk mencegah gumpalan darah terjadi. Dimana antikoagulan menghambat proses penggumpalan darah. Penggunaan obat antikogulan sebagai pengobatan stroke ringan dan stroke iskemik. Contoh obat antikoagulan yang sering digunakan yakni heparin dan warfarin.

3. Obat Penurun Tekanan Darah

Pada pengobatan penyakit stroke juga digunakan obat untuk menurunkan tekanan darah. Menurut dokter, obat antihipertensi paling tepat digunakan untuk mengobati pasien stroke. Beberapa contoh obat antihipertensi yang sering digunakan yakni Beta blocker, ACE Inhibitor, Diuretik, dan Calcium channel blockers.

4. Obat Penurun Kolesterol

Penderita kolesterol juga memiliki resiko tinggi mengalami penyakit stroke.  Pasalnya stroke dapat disebabkan karena terjadinya penyumbatan lemak pada area pembuluh darah. Oleh karena itu, obat penurun kolesterol dapat diberikan oleh dokter sebagai obat stroke. Obat-obatan penurun kolesterol yang dapat digunakan antara lain, Simvastatin, Lovastatin, Atorvastatin, Pravastatin, dan Rosuvastatin.

Garuda Citizen truly of Indonesia » politik, hukum, sosial, wisata, budaya, dan berbagai berita peristiwa menarik dan penting untuk dibaca.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply