Connect with us

Sosial Budaya

Mengenal Ragam Pakaian Adat Lampung: Dari Pepadun hingga Saibatin

Published

on

pakaian adat lampung

source image: pinterest

Pakaian adat Lampung mencerminkan kekayaan budaya dan identitas masyarakatnya.

Provinsi ini memiliki dua kelompok adat utama, yaitu Pepadun dan Saibatin, yang masing-masing memiliki pakaian adat khas dengan filosofi tersendiri.

Keberagaman ini tidak hanya terlihat dari desain dan bahan yang digunakan, tetapi juga dari makna yang terkandung dalam setiap unsur pakaian tersebut.

Dalam artikel ini, akan dibahas secara lengkap mengenai pakaian adat Lampung, dari sejarah hingga elemen penting dalam setiap jenisnya.

Sejarah Pakaian Adat Lampung

Pakaian adat Lampung memiliki akar sejarah yang kuat, berhubungan erat dengan struktur sosial dan adat istiadat setempat.

Pepadun dan Saibatin merupakan dua sistem sosial yang membedakan penggunaan pakaian adat.

  • Pepadun: Berasal dari daerah pedalaman, menganut sistem demokratis dalam pemilihan pemimpin adat.
  • Saibatin: Berasal dari daerah pesisir, memiliki sistem kepemimpinan yang bersifat turun-temurun.

Setiap kelompok memiliki pakaian adat yang digunakan dalam upacara adat, pernikahan, dan acara resmi lainnya.

Pakaian Adat Lampung Pepadun

pakaian adat lampung 1 1

Source Image: detik.com/sumbagsel

Pakaian adat Pepadun digunakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman Lampung. Pakaian ini memiliki unsur-unsur khas yang menunjukkan status sosial dan nilai budaya.

Pakaian Pria Pepadun

Pakaian pria dalam adat Pepadun memiliki beberapa elemen utama yang mencerminkan keagungan dan kewibawaan.

  1. Baju Lampung
    • Atasan lengan panjang berbahan beludru.
    • Dihiasi dengan sulaman benang emas sebagai simbol kemewahan.
    • Warna yang sering digunakan adalah hitam, merah, dan emas.
  2. Siger
    • Mahkota berbentuk segitiga dengan ornamen emas.
    • Melambangkan kepemimpinan dan kehormatan.
    • Digunakan oleh laki-laki yang telah mencapai status tertentu dalam adat.
  3. Kain Tapis
    • Kain tenun khas Lampung dengan motif emas.
    • Dipakai sebagai bawahan yang melambangkan status sosial.
    • Motifnya mencerminkan nilai adat dan simbol kebangsawanan.
  4. Selendang dan Ikat Pinggang
    • Selendang digunakan untuk melengkapi tampilan busana.
    • Ikat pinggang berfungsi sebagai penopang pakaian sekaligus hiasan.
    • Biasanya berwarna emas atau senada dengan kain tapis.
  5. Aksesori Pelengkap
    • Kalung berbentuk liontin dengan ornamen khas Lampung.
    • Gelang dan cincin emas yang melambangkan kemewahan.
    • Keris sebagai simbol kehormatan dan keberanian.

Pakaian Wanita Pepadun

Pakaian wanita dalam adat Pepadun memiliki desain yang anggun dengan elemen-elemen khas yang memperkuat identitas budaya.

  1. Baju Kurung
    • Atasan berbahan beludru dengan bordiran emas.
    • Modelnya longgar dan berlengan panjang.
    • Dipadukan dengan kain tapis sebagai bawahan.
  2. Siger
    • Mahkota khas untuk wanita dengan desain lebih ramping dibandingkan pria.
    • Biasanya berbahan kuningan atau emas.
    • Melambangkan keanggunan dan status sosial pemakainya.
  3. Kain Tapis
    • Kain tenun khas Lampung dengan motif benang emas.
    • Memiliki pola yang lebih kompleks dibandingkan milik pria.
    • Mencerminkan keanggunan dan nilai estetika budaya.
  4. Aksesori Pelengkap
    • Kalung dengan hiasan emas atau mutiara.
    • Gelang dan cincin sebagai pelengkap tampilan.
    • Hiasan rambut berbentuk bunga atau ornamen khas Lampung.

Pakaian Adat Lampung Saibatin

pakaian adat lampung 1 2

Source Image: detik.com/sumbagsel

Pakaian adat Saibatin digunakan oleh masyarakat pesisir Lampung yang menganut sistem kepemimpinan turun-temurun.

Berbeda dengan Pepadun, pakaian adat Saibatin lebih sederhana tetapi tetap menunjukkan keanggunan dan status sosial pemakainya.

Pakaian Pria Saibatin

Pakaian pria dalam adat Saibatin memiliki ciri khas tersendiri yang mencerminkan kebangsawanan dan nilai adat.

  1. Teluk Belanga
    • Baju lengan panjang dengan kerah tegak.
    • Berbahan kain beludru atau sutra, sering berwarna hitam atau merah.
    • Dipakai dalam upacara adat dan acara resmi.
  2. Kain Tapis
    • Bawahan berupa kain tenun khas Lampung.
    • Menggunakan motif emas sebagai simbol status sosial.
    • Dikenakan dengan cara dililitkan di bagian pinggang.
  3. Siger Saibatin
    • Mahkota khas dengan ukuran lebih kecil dibandingkan Pepadun.
    • Terbuat dari logam kuningan atau emas dengan hiasan khas.
    • Melambangkan kebangsawanan dan keturunan dari garis kepemimpinan adat.
  4. Ikat Pinggang dan Selendang
    • Ikat pinggang berbahan kain tebal dengan ornamen khas.
    • Selendang dikenakan di bahu atau melingkar di tubuh.
    • Mencerminkan posisi sosial pemakainya dalam masyarakat.
  5. Aksesori Pelengkap
    • Kalung dengan ornamen khas Lampung.
    • Gelang emas atau perak sebagai simbol kemewahan.
    • Keris atau senjata tradisional yang dikenakan dalam acara tertentu.

Pakaian Wanita Saibatin

Pakaian wanita dalam adat Saibatin menampilkan keanggunan dengan detail yang khas.

  1. Baju Kurung Beludru
    • Atasan berbahan beludru dengan bordiran emas.
    • Warna yang dominan adalah merah atau hitam.
    • Dipadukan dengan kain tapis sebagai bawahan.
  2. Siger Saibatin
    • Mahkota khas yang lebih kecil dibandingkan versi Pepadun.
    • Terbuat dari logam berlapis emas atau kuningan.
    • Digunakan oleh wanita yang telah menikah atau dalam acara adat tertentu.
  3. Kain Tapis
    • Kain tenun dengan motif emas yang dikenakan sebagai bawahan.
    • Pola dan motifnya lebih sederhana dibandingkan Pepadun.
    • Simbol keanggunan dan kesopanan wanita Saibatin.
  4. Aksesori Pelengkap
    • Anting besar berbahan logam mulia.
    • Gelang emas yang mencerminkan status sosial.
    • Kalung panjang dengan liontin khas Lampung.
    • Hiasan rambut berupa tusuk konde berornamen emas.

Pakaian adat Saibatin memiliki karakteristik yang lebih sederhana dibandingkan Pepadun, namun tetap mengandung unsur kebangsawanan dan nilai adat yang kuat.

Setiap elemen pakaian mencerminkan status sosial serta peran individu dalam masyarakat adat Saibatin.

Perbedaan Pakaian Adat Pepadun dan Saibatin

Pakaian adat Pepadun dan Saibatin memiliki kesamaan dalam penggunaan Siger dan Kain Tapis, tetapi terdapat beberapa perbedaan mendasar yang dipengaruhi oleh struktur sosial dan nilai adat yang dianut oleh masing-masing kelompok masyarakat di Lampung.

Struktur Sosial

Perbedaan utama antara pakaian adat Pepadun dan Saibatin berasal dari sistem sosial yang dianut oleh masing-masing kelompok adat.

  1. Pepadun
    • Menganut sistem demokratis dalam pemilihan pemimpin adat.
    • Setiap individu memiliki peluang untuk mencapai status tertinggi dalam adat melalui musyawarah adat.
    • Sistem ini lebih terbuka bagi masyarakat umum untuk mendapatkan gelar dan kehormatan adat.
  2. Saibatin
    • Menganut sistem aristokratis dengan kepemimpinan turun-temurun.
    • Gelar dan status sosial diturunkan dari generasi ke generasi dalam satu garis keturunan.
    • Pemimpin adat biasanya berasal dari keluarga bangsawan yang telah ditetapkan sejak lama.

Desain Pakaian

Perbedaan berikutnya terletak pada desain dan tampilan pakaian adat yang mencerminkan status sosial serta gaya hidup masing-masing kelompok adat.

  1. Pakaian Adat Pepadun
    • Memiliki desain yang lebih megah dengan ornamen emas yang mencolok.
    • Bahan pakaian didominasi oleh beludru dengan bordiran emas yang detail.
    • Siger Pepadun berukuran lebih besar dan mencerminkan hierarki sosial yang lebih luas.
    • Kain Tapis yang digunakan lebih kompleks dengan motif yang kaya akan filosofi.
    • Aksesori pelengkap seperti kalung, gelang, dan senjata tradisional lebih banyak digunakan.
  2. Pakaian Adat Saibatin
    • Memiliki desain yang lebih sederhana tetapi tetap mencerminkan keanggunan.
    • Bahan pakaian lebih ringan, biasanya menggunakan sutra atau katun berkualitas tinggi.
    • Siger Saibatin lebih kecil dan melambangkan garis keturunan bangsawan yang sudah ditetapkan.
    • Kain Tapis memiliki motif yang lebih sederhana dibandingkan dengan Pepadun.
    • Aksesori yang digunakan lebih sedikit dan lebih sederhana dibandingkan dengan Pepadun.

Makna Filosofi

Setiap ornamen dan motif dalam pakaian adat Pepadun dan Saibatin memiliki makna khusus yang mencerminkan nilai adat serta identitas masyarakatnya.

  1. Pepadun
    • Pakaian mencerminkan keberanian, kepemimpinan, dan kedudukan dalam masyarakat.
    • Siger besar menunjukkan kebebasan individu untuk mencapai status sosial yang lebih tinggi.
    • Motif kain tapis sering kali melambangkan perjalanan hidup dan perjuangan dalam mencapai kedudukan adat.
  2. Saibatin
    • Pakaian melambangkan kebangsawanan, keturunan, dan kewibawaan dalam adat.
    • Siger kecil menandakan garis keturunan yang tetap dan tidak berubah.
    • Motif kain tapis lebih sederhana tetapi tetap mengandung unsur kebangsawanan dan warisan budaya.

Pakaian adat Pepadun dan Saibatin memiliki perbedaan yang mencerminkan nilai dan sistem sosial yang dianut oleh masing-masing masyarakat.

Perbedaan ini terlihat dari struktur sosial, desain pakaian, dan makna filosofi yang terkandung dalam setiap elemen pakaian adat.

Kesimpulan

Pakaian adat Lampung bukan hanya sekadar busana tradisional, tetapi juga simbol identitas dan nilai budaya masyarakatnya.

Pepadun dan Saibatin memiliki perbedaan yang mencerminkan struktur sosial dan adat istiadat yang berbeda.

Keindahan dan filosofi di balik pakaian adat ini menjadikannya salah satu warisan budaya yang perlu dilestarikan.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply