Connect with us

Dunia

7 Perbedaan Umroh dan Haji (Rukun Ibadah, Waktu, Dll)

Published

on

Perbedaan Umroh dan Haji

Meskipun sama-sama dilaksanakan di kota Mekkah, namun terdapat perbedaan umroh dan haji yang harus dipahami seluruh umat Muslim, khususnya yang sebentar lagi akan menjalaninya. Yang umumnya diketahui memang kedua ibadah tersebut memiliki perbedaan yang terletak pada rukun yang wajib dilaksanakan. 

Akan tetapi, perbedaannya tidak sesederhana itu. Bahkan antara haji dan umroh sendiri memiliki hukum dan waktu pelaksanaan yang berbeda. Jadi, sangat penting untuk kita semua memahami apa saja yang menjadi perbedaan di antara kedua ibadah tersebut. 

Pengertian Umroh dan Haji

Berdoa di Mekkah
Berdoa di Mekkah

Sebelum kita masuk ke penjelasan apa perbedaan haji dan umroh, akan lebih baik jika pelajari mulai dari membahas pengertiannya terlebih dahulu. Baik antara kedyabta memiliki arti yang berbeda meskipun keduanya memiliki keterkaitan satu sama lain. 

Secara umum, ibadah umroh bisa disebut sebagai “haji kecil”. Hal ini dikarenakan ada beberapa pelaksanaan di dalam ibadah haji yang dikurangi pada umroh ini. Namun dari segi bahasa, umroh bisa diartikan “mengunjungi” suatu tempat. 

Maksud dari mengunjungi di sini adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk berkunjung ke Ka’bah sebagaimana ia ingin menjalani ibadah Thawaf dan Sa’i. Ibadah ini bisa dilakukan kapan saja. 

Sementara itu, haji secara umum berarti mengunjungi Ka’bah di Masjidil Haram yang dilakukan pada bulan Haji saja. Haji juga bisa dikatakan sebagai upaya seorang umat Muslim untuk mengikatkan ibadah serta menyempurnakan rukun Islam, dengan cara melaksanakan ibadah haji. 

Haji sendiri adalah rukun Islam yang ke-5, di mana artinya wajib bagi setiap Muslim yang mampu menunaikannya. Sedangkan menurut para ulama, pengertian haji bisa dikatakan menuju Ka’bah atau mengunjungi rumah Allah, yang keberangkatannya akan dilaksanakan pada waktu tertentu saja. 

Waktu tertentu untuk melaksanakan ibadah haji yaitu pada bulan Syawal, Zulkaida, Zulhijjah, serta sepuluh bulan pertama Zulhijjah. Di dalam ibadah haji pun ada serangkaian kegiatan yang harus dilakukan. Beberapa di antaranya yaitu berihram, Wukuf di padang Arafah, dan Mabit yang dilaksanakan di Mina. 

Tidak hanya itu saja, masih ada kegiatan lainnya yang harus dilaksanakan, seperti melempar Jumrah, Sai, mencukur, serta Thawaf. Sampai di sini, mungkin Anda sudah bisa mulai memahami apa perbedaan antara haji dan umroh. Namun untuk lebih jelasnya lagi, kami akan menjabarkannya dengan lengkap setelah ini. 

Perbedaan Umroh dan Haji: Ibadah yang Dilakukan di Tanah Suci

Masjidil Haram
Masjidil Haram

Dari penjelasan di atas, setidaknya Anda sudah mulai memahami perbedaan umroh dan haji. Akan tetapi, sebenarnya ada sedikitnya 7 perbedaan haji dan umroh yang harus dipahami karena ini nantinya berkaitan dengan seluruh kegiatan yang wajib dilakukan jemaah. Simak penjelasan di bawah ini untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap terkait kedua ibadah tersebut. 

1. Perbedaan Rukun Ibadah

Perbedaan umroh dan haji yang pertama terletak pada rukunnya yaitu: ibadah umroh hanya memiliki 4 rukun saja (Ihram, Sa’i, Thawaf, dan memotong rambut), sedangkan untuk ibadah haji memiliki 5 rukun yang wajib dilaksanakan (Ihram, Wukuf, Sa’i, Thawaf, dan memotong rambut). 

Meskipun terlihat adanya persamaan haji dan umroh, namun perbedaan rukun tersebut menjadi syarat dari keabsahan ibadah yang dilaksanakan. Bahkan rukun ibadah tersebut bisa dikatakan batal apabila tidak bisa dilakukan dan tidak diganti dengan denda. 

2. Perbedaan Waktu Pelaksanaan

Selain perbedaan rukun haji dan umroh, waktu pelaksanaan juga menjadi perbedaan yang perlu dipahami. Seperti yang sudah kami jelaskan di awal, ibadah haji hanya boleh dilaksanakan pada bulan haji saja. Hal ini memang sudah ditetapkan oleh syariat. Selain itu, ibadah haji juga hanya dilaksanakan satu kali dalam satu tahun. 

Pada umumnya, ibadah haji hanya akan dilaksanakan mulai dari bulan Syawal sampai hari raya Idul Adha. Hal ini bahkan sudah dijelaskan di dalam hadits riwayat Bukhari yang diterangkan oleh Abdullah bin Umar, “Bulan-bulan haji adalah Syawal, Zul Qa’dah, dan 10 hari (pertama) Zulhijjah.” (HR. Bukhari).

Sementara itu, ibadah umroh bisa dilakukan tanpa ada keterikatan waktu. Dengan kata lain, ibadah yang disebut haji kecil ini bisa dilakukan kapan saja atau bisa dilakukan sepanjang tahun. Inilah perbedaan umroh dan haji yang paling mudah diingat. 

3. Perbedaan Hukum Ibadah

Perbedaan umroh dan haji yang selanjutnya bisa dilihat dari hukum ibadahnya. Di dalam rukun Islam, haji merupakan kewajiban yang harus dilakukan bagi umat Muslim yang mampu. Hal ini bahkan sudah dijelaskan pada firman Allah:

“Menunaikan ibadah haji adalah kewajiban terhadap Allah, yaitu bagi mereka yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari kewajiban haji ini, maka sesungguhnya Allah adalah Tuhan Yang Maha Kaya yang tidak memerlukan sesuatu apapun dari semesta alam.” (QS. Ali Imron: 97)

Sedangkan untuk ibadah umroh memiliki hukum Sunnah. Ibadah ini bisa dinilai sebagai penyempurnaan ibadah yang selayaknya dilaksanakan oleh umat Islam. Namun meskipun begitu, terdapat perbedaan pendapat terkait hukum umroh  ini. 

Di dalam mazhab Hanafi dan Maliki, umroh merupakan ibadah Sunnah. Namun menurut mazhab Syafi’i dan Hanbali umroh menjadi ibadah yang memiliki hukum wajib. Jabir bin ‘Abdillah ra menerangkan bahwa Rasulullah SAW ditanya apakah wajib atau Sunnah bagi seseorang melaksanakan ibadah umroh. Nabi SAW lalu menjawab, “Tidak. Jika kau berumroh maka itu lebih baik.” (HR. Tirmidzi).

4. Perbedaan Makna

Jika dipahami dari segi makna, maka terdapat perbedaan umroh dan haji yang harus diketahui. Haji mempunyai makna Al-Qashdu, yang artinya berkunjung atau sengaja melakukan sesuatu yang “agung”. Para umat Islam akan datang ke Baitullah, baik secara fisik maupun jiwa untuk melaksanakan suatu amalan tertentu, syariat dan waktu tertentu pada bulan haji. 

Berbeda dengan umroh yang dimaknai sebagai kegiatan berziarah ke Baitullah untuk melakukan amalan-amalan tertentu. Di dalam ilmu Fiqih, umroh diartikan mendatangi Ka’bah untuk melakukan Thawaf, Sa’i, dan bercukur. 

Tidak hanya itu, ibadah umroh juga dapat diartikan sebagai haji kecil atau haji yang dikurangi. Seperti yang sudah kami bahas sebelumnya, hal ini dikarenakan adanya ritual atau kegiatan pada ibadah haji yang dikurangkan di dalam ibadah umroh.

5. Perbedaan Segi Kewajiban

Perbedaan umroh dan haji juga bisa dilihat dari segi kewajibannya. Kewajiban ini merupakan rangkaian ibadah manasik yang apabila ditinggalkan, maka bisa membatalkan kedua ibadah tersebut yang sedang dijalani, dan harus diganti dengan denda. 

Ibadah haji memiliki 5 kewajiban yang harus dilakukan, yakni niat Ihram dari Miqat atau batas area yang sudah ditentukan daerah asal jamaah haji, menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, Thawaf Wada’ (perpisahan), dan melempar jumrah. Saat sudah berihram pun para jamaah harus sudah mengenakan pakaian yang dipakai ketika melaksanakan Wukuf.

Sementara untuk ibadah umroh hanya memiliki 2 kewajiban saja, yakni niah Ihram dari Miqat dan menjauhi larangan saat sudah berihram. Dari perbedaan kedua ibadah ini bisa dilihat bahwa keduanya memiliki serangkaian ibadah yang hampir sama, namun lebih banyak saat melaksanakan haji. 

6. Perbedaan Tempat Pelaksanaan

Dalam perbedaan umroh dan haji, keduanya memiliki tempat pelaksanaan yang berbeda setelah Miqat. Sedikit informasi, Miqat adalah batas antara boleh atau tidaknya (perintah mulai atau harus berhenti) melafadzkan niat ibadah. 

Mengutip penjelasan dari buku Ensiklopedia Fikih Indonesia oleh Ahmad Sarwat, ibadah haji akan dilaksanakan dari mulai Miqat ke Mekkah (Masjidil Haram). Kemudian akan dilanjut ke padang Arafah, lalu ke Muzdalifah, dan dilanjut ke Mina. 

Berbeda dengan umroh yang akan dilakukan dari Miqat ke Mekkah, lalu dilanjut dengan ibadah Thawaf dan Sa’i. Ibadah haji kecil ini akan dilaksanakan di Masjidil Haram. 

7. Perbedaan Kekuatan Fisik

Nah, perbedaan umroh dan haji yang terakhir yaitu persiapan fisik untuk menjalaninya. Berdasarkan urutan pelaksanaan ibadah haji dari awal sampai akhir, ibadah ini akan memakan waktu yang lebih lama dan lebih panjang. Berbeda dengan ibadah umroh yang dilakukan dalam waktu yang lebih singkat. 

Oleh karena itu, para jamaah haji diwajibkan untuk menjaga kekuatan fisik selama menjalani ibadah di Tanah Suci tersebut, dengan tujuan agar rasa tenang dan damai menyelimuti hati selama berada di rumah Allah SWT. 

Macam-Macam Haji dan Umroh

Sekarang, Anda pasti sudah sangat paham apa saja perbedaan umroh dan haji. Selain perbedaan tersebut, ada juga macam macam haji dan pengertiannya yang memiliki kaitan dengan ibadah umroh. 

Haji Qiran

Haji Qiran merupakan ibadah haji dan ibadah umroh yang dilaksanakan secara bersamaan. Jenis ibadah ini bisa dijadikan pilihan saat terjadi suatu hal, seperti jemaah yang tidak bisa melaksanakan ibadah umroh, baik itu sebelum ataupun sesudah ibadah haji. Secara bersamaan, jemaah akan melakukan sekali niat untuk dua pekerjaan sekaligus, namun juga harus melakukan pembayaran dam. 

Haji Tamattu’

Haji Tamattu’ merupakan pelaksanaan ibadah umroh terlebih dahulu di bulan haji. Lalu kemudian dilanjut dengan ber-tahallul dan berihram haji dari Mekkah (pada 8 Dzulhijjah atau 9 Dzulhijjah tanpa kembali lagi dari Miqat semula). 

Saat jeda waktu Tahallul, jemaah dapat bersenang-senang karena sedang tidak dalam kondisi berihram dan tidak akan terkena larangan ihram, namun tetap akan dikenakan dam. Meskipun terdapat perbedaan umroh dan haji, namun keduanya bisa dilakukan dalam satu waktu dengan syariat tertentu. 

Haji Ifrad

Yang terakhir ada haji Ifrad yang memiliki arti melaksanakan ibadah haji tanpa melaksanakan ibadah umroh. Ibadah ini adalah suatu proses yang melangsungkan ibadah haji terpisah antara ibadah umroh. Haji Ifrad bisa dilaksanakan dengan melaksanakan haji saja tanpa perlu umroh. Dengan cara ini, jemaah tidak diwajibkan untuk membayar dam. 

Akhir Kata

Sebagai kesimpulan, perbedaan umroh dan haji mencakup 7 hal, yakni rukun ibadah, waktu pelaksanaan, hukum ibadah, makna, kewajiban yang akan dilakukan, tempat pelaksanaan, dan kondisi fisik. 

Sebagai calon jemaah, tentunya Anda harus memahami seluruh perbedaan tersebut agar saat menjalani ibadah di Tanah Suci nantinya bisa lebih efektif dan tenang. Persiapkan juga jasa travel haji plus terbaik di Jakarta yang akan mengantarkan Anda dan keluarga ke Tanah Suci tanpa repot. 

Jasa tersebut akan dengan senang hati membantu Anda dari mulai memberikan informasi berapa lama antrian haji, pengurusan dokumen, sampai hal-hal yang mendukung ibadah selama di rumah Allah. 

Garuda Citizen truly of Indonesia » politik, hukum, sosial, wisata, budaya, dan berbagai berita peristiwa menarik dan penting untuk dibaca.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply