Bisnis
Soft Selling Adalah, Kelebihan, dan Contoh

Pemilihan strategi dalam berbisnis harus dipikirkan secara matang supaya bisa bantu meningkatkan value brand dan prospek penjualan dalam jangka panjang. Seperti soft selling adalah salah satu strategi promosi yang dilakukan secara halus guna meningkatkan perhatian publik untuk menggunakan sebuah produk atau layanan jasa.
Di era digital ini, mungkin Anda sudah tidak begitu asing dengan istilah soft selling. Istilah ini terkenal sebagai teknik pemasaran atau promosi yang dilakukan dengan cara tidak terang-terangan.
Anda pastinya pernah melihat sebuah kalimat iklan seperti “download sekarang juga!”, “beli sekarang dapat 2”, “daftarkan akun mu dan raih hadiahnya!” dan lainnya, Tiga contoh tersebut masuk ke dalam konsep promosi hard selling, di mana pemilik bisnis secara terang-terangan mengarahkan konsumen untuk melakukan sebuah “aksi”. Hm, namun bagaimana dengan konsep soft selling?
Penjelasan Apa Itu Soft Selling
Untuk Anda ketahui, soft selling adalah suatu pendekatan di dalam pemasaran atau promosi yang berfokus pada rayuan atau bujukan secara halus dengan bahasa yang santai. Strategi promosi halus ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman penjualan yang berkesan untuk para target konsumen secara emosional dan umumnya dalam jangka panjang.
Walaupun soft selling tidak langsung meminta seseorang untuk melakukan sebuah aksi (membeli atau menggunakan) seperti hard selling, namun strategi tersebut bisa menjadi proses yang penting untuk meningkatkan nilai brand. Maka dari itu, promosi yang dilakukan secara halus ini harus dilengkapi dengan pengetahuan yang mendalam mengenai keunggulan produk atau layanan yang ditawarkan.
Kemudian, ketekunan dan pengetahuan tentang produk harus dipahami secara seimbang untuk disampaikan nantinya kepada publik. Sehingga soft selling kerap berhasil jika penyampaian informasi mengenai produk dilakukan dengan tenang dan nyaman, dan bisa menarik minat konsumen yang berkaitan dengan prospek produk.
Sebagai contoh, suatu divisi pemasaran akan melakukan promosi untuk perusahaan yang memproduksi suplemen nutrisi. Maka soft selling-nya nanti bisa dilakukan dengan memberikan informasi mengenai kondisi jika manusia kekurangan nutrisi dan menjangkau konsumen untuk percaya bahwa mereka membutuhkan suplemen nutrisi tambahan.

Apakah Soft Selling Adalah Strategi Marketing Terbaik?
Jika ditanya apakah soft selling adalah strategi terbaik di dalam marketing, maka jawaban kami bukan yang paling terbaik, namun memiliki kelebihan dibandingkan strategi hard selling.
Pasalnya, promosi yang dilakukan secara halus ini lebih konsultatif (yang harus dipikirkan secara matang), sehingga tidak bisa secara terang-terangan membujuk para konsumen untuk membeli atau menggunakan sebuah produk/jasa.
Sedangkan untuk hard selling, strategi ini lebih menonjolkan bahasa penjualan yang mendesak dan langsung. Strategi terang-terangan ini memang dirancang untuk membuat konsumen membeli barang atau jasa dalam jangka pendek. Cukup berbeda dengan strategi soft selling yang lebih condong mengevaluasi pilihan konsumen dan berpotensi menarik perhatian mereka dalam jangka panjang.
Hard selling masih dianggap sebagai strategi marketing yang agresif dan bertekanan tinggi sehingga tidak begitu disukai menurut beberapa pakar penjualan. Berbeda dengan soft selling yang justru lebih menarik konsumen dengan cara yang lebih halus dan tidak terburu-buru. Sehingga berpotensi membuat pelanggan lebih puas dan kembali lagi melakukan pembelian produk.
Promosi yang dilakukan secara halus ini didasari oleh pengulangan ide, pesan, dan komunikasi hasil prospek penjualan yang diinginkan. Strategi ini pun cenderung lebih persuasif dan tidak mematikan calon konsumen.
Strategi soft selling cenderung menekankan kelebihan suatu produk atau jasa dan menarik emosi konsumen dengan menggunakan humor atau memunculkan ide yang relevan.
Alasannya, keputusan untuk membeli sesuatu tergantung pada perasaan konsumen. Apabila mereka merasa telah akrab dengan sebuah produk atau jasa, maka mereka bisa menjadi konsumen tetap.
Hal ini pun penting dipahami untuk membangun citra bisnis yang lebih baik lagi. Jadi, soft selling adalah strategi yang lebih melibatkan emosional konsumen. Meskipun memiliki kelebihan banyak, namun bukan berarti lebih baik dibandingkan hard selling karena harus disesuaikan lagi dengan kondisi bisnis di lapangan.

Contoh-Contoh Soft Selling
Untuk mengetahui informasi yang lebih mendalam, perhatikan beberapa contoh Press Release soft selling di bawah ini.
1. Produk Minuman
Di era senja dan estetik, orang-orang banyak menyukai minuman kopi karena dianggap bisa memperbaiki mood yang lebih baik. Jika Anda sedang menjalani bisnis minuman ini, maka promosi halus yang bisa dilakukan adalah dengan menjelaskan manfaat dari kandungan yang ada di dalam kopi tersebut.
Selain itu, informasikan juga mana menu kopi yang enak untuk diminum dingin atau panas. Sehingga nantinya orang-orang jadi lebih mudah memahami menu minuman yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
2. Produk Kecantikan
Yang satu ini, mungkin lebih mudah untuk Anda pahami. Orang-orang membeli produk kecantikan tidak asal karena produk tersebut langsung digunakan ke kulit.
Maka dari itu, beberapa perusahaan kecantikan membuat soft selling dengan memberikan informasi manfaat bahan kandungan yang digunakan sehingga cocok digunakan untuk tipe kulit tertentu. Setelah itu, pahami juga cara diliput media online.
Kesimpulan
Jadi, soft selling adalah sebuah strategi marketing yang dilakukan dengan cara halus dan tidak terang-terangan. Dengan kata lain, strategi ini lebih mengutamakan kelebihan produk yang dijual sehingga membuat konsumen membelinya dalam jangka waktu panjang.
Anda bisa memahami juga apa itu Public Relation yang sering memberikan informasi serupa,

You must be logged in to post a comment Login