Connect with us

Random

Mengenal Tarif Impor, Tujuan, Contoh, dan Jenis-Jenisnya

Published

on

Tarif Import

Penerapan tarif impor ternyata memiliki nilai plus dan minus. Pasalnya, apabila dilihat dari sisi negara pengimpor, adanya penerapan tarif tersebut bisa memberikan keuntungan tersendiri untuk pemerintah. Tentu saja karena mereka bisa mendapatkan pendapatan tambahan. 

Menurut situs belajarekonomi.comtarif adalah sejumlah pungutan yang dibebankan atas sesuatu hal. Baik dalam bentuk produk, jasa, kegiatan, atau apapun. Ini diatur dalam sebuah ketentuan oleh pengambil kebijakan. Biasanya, pemerintah yang berkuasa.

Termasuk tarif impor.

Pengertian Tarif dalam Perdagangan Internasional

Secara sederhana, tarif impor merupakan pajak yang dikenakan atas barang-barang impor. Umumnya, tarif akan dibebankan sebagai persentase dari harga barang impor. Dengan kata lain, tarif akan dibebankan ke suatu pihak sebagai biaya tetap untuk setiap unit barang yang diimpor. 

Sebagai contoh kecilnya, ada suatu perusahaan luar negeri yang membeli baja dari Indonesia. Karena harus melakukan transaksi impor barang melalui pemerintah, maka perusahaan tersebut harus membayar, misalnya Rp 7.600.000 per ton baja. 

Sampai di sini, Anda pasti sudah bisa menyimpulkan apa pengertian tarif dan contohnya dari impor barang, iya kan?

Namun, Anda juga harus ketahui sebenarnya apa alasan utama yang mendasari penerapan tarif impor tersebut, yaitu:

  • Melakukan pembatasan barang dan jasa dengan cara menaikkan harga
  • Melindungi para produsen dalam negeri
  • Bisa menjadi pembalasan atas praktik perdagangan yang dilakukan tidak adil oleh negara mitra

Memang, kita tidak bisa menutup mata jika penerapan impor tersebut memiliki sisi pro dan kontra. Yang menguntungkan tentunya dirasakan oleh pihak-pihak yang menerima pendapatan tambahan tersebut.

Namun selain itu, tarif tersebut juga menjadi titik dari pembuka negosiasi antara dua negara, serta menjadi instrumen untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersahabat dan kompetitif bagi perusahaan dalam negeri. 

Akan tetapi, tidak sedikit juga konsumen domestik yang kurang merasakan manfaat dari adanya tarif tersebut. Hal ini dikarenakan harga dari barang impor menjadi lebih mahal. Kalau Anda, ada di posisi mana? Apakah pro atau justru malah kontra?

Contoh Kebijakan Tarif dalam Perdagangan Internasional

Setelah memahami pengertian dari tarif impor di atas, sekarang mari kita pelajari apa saja contoh-contoh yang bisa Anda ketahui tentang penerapan tarif tersebut. Contoh tarif adalah hal yang penting untuk dipahami, karena ini akan menambah wawasan Anda dalam dunia perdagangan internasional. 

1. Identifikasi Kebutuhan

Sebelum melakukan impor barang, pihak perusahaan atau importir di Indonesia wajib mengidentifikasi kebutuhan mereka. Hal ini tentu saja meliputi jenis barang yang dibutuhkan, jumlah yang nantinya akan diimpor, negara asal barang, serta spesifikasi lainnya, 

2. Izin Impor

Pihak importir wajib mendapatkan izin impor dari instansi yang berwenang, seperti Badan Pengawasan dan Perizinan Perdagangan atau Kementerian Perdagangan. Izin ini bisa berbeda-beda, tergantung jenis barang yang diimpor, tujuan penggunaannya, dan persyaratan lainnya. 

3. Memilih Pemasok

Jika sudah mendapatkan izin impor, importir wajib mencari pemasok dari negara asal barang yang sesuai dengan kebutuhan. Proses ini akan melibatkan negosiasi harga, kualitas barang, persyaratan pengiriman, dan ketentuan lainnya. 

4. Kontrak Impor

Setelah itu, importir dan pemasok akan menyusuk kontrak. Nah, kontrak tersebut akan mencakup rincian transaksi. harga, jumlah, kualitas, tanggal pengiriman, serta pembayaran. Adanya kontrak bertujuan untuk mengatur hubungan bisnis dan melindungi hak dan kewajiban antara kedua belah pihak. 

5. Pembayaran dan Pengiriman

Importir akan melakukan pembayaran sesuai dengan kesepakatan yang ada di dalam kontrak impor. Sesudah pembayaran diterima, barang akan dikirim oleh pihak pemasok melalui jasa pengiriman yang sudah ditentukan. 

6. Pemeriksaan Bea Cukai

Seperti penjelasan tarif di atas, adanya biaya tambahan tersebut memang dilakukan oleh pemerintah untuk beberapa alasan. Namun pemerintah tidak lepas tangan begitu saja dan hanya menerapkan tarif. Mereka juga akan melakukan pemeriksaan setelah barang sampai di Pelabuhan atau Bandara Indonesia. 

Barang-barang yang akan diimpor tersebut akan diperiksa oleh pihak Bea Cukai. Hal ini bertujuan untuk memastikan kelayakan barang, kepatuhan terhadap peraturan impor, dan memverifikasi nilai serta jumlah barang yang tertulis. 

7. Pabean dan Bea Masuk

Setelah diperiksa, barang akan dikenakan bea masuk atau tarif impor, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pihak importir wajib membayar tarif tersebut sebelum barang bisa dilepas dari kepabeanan. Ini memang menjadi contoh kebijakan tarif dalam perdagangan internasional yang cukup memberatkan untuk sebagian importir. 

8. Penyerahan Barang

Sesudah pembayaran tarif impor masuk dan pemenuhan syarat lainnya terpenuhi, importir bisa langsung mengambil barang dari pelabuhan atau bandara dan menyerahkannya ke bagian gudang atau tujuan akhir. Ini sebetulnya sama dengan contoh tarif ekspor yang ditentukan oleh pemerintah. 

Tujuan Tarif Impor 

Memang benar, tarif impor meningkatkan harga barang impor yang menjadi lebih mahal. Hal ini yang menjadikannya kurang menarik untuk para konsumen dalam negeri. Bagi mereka, tarif mengurangi tekanan kompetitif di pasar. 

Namun meskipun begitu, ada beberapa tujuan yang memang dilakukan dari penerapan tarif tersebut. Mari kita pelajari apakah tujuan kebijakan perdagangan internasional bisa membawa manfaat bagi pengimpor di bawah ini. 

Melindungi Konsumen Domestik

Seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya, barang impor murah bisa saja berbahaya bagi konsumen. Dengan membuat tarif barang yang lebih mahal, pemerintah bisa mengurangi penggunaan dan konsumsi barang semacam itu. 

Melindungi Produsen Domestik

Ah… Ngapain jauh-jauh beli sepatu dari luar negeri, wong sekarang pajaknya mahal! Mending beli lokal-an aja yang lebih murah

Itulah yang pemerintah harapkan! Peningkatan impor memang meningkatkan tekanan kepada para produsen domestik. Jika hal ini tidak ditekan seketat mungkin, para produsen dalam negeri bisa kalah bersaing dengan produsen yang ada di luar negeri. 

Maka dari itu, adanya penerapan tarif barang impor sengaja dilakukan pemerintah untuk melindungi para produsen dalam negeri.

Menjaga Keamanan Nasional

Tidak menutup kemungkinan jika bahaya yang mengancam keamanan negara bisa terjadi kapan saja, bahkan melalui barang-barang yang diimpor. Oleh karena itu, pemeriksaan barang wajib dilakukan oleh Bea Cukai demi menjaga keamanan nasional dari barang-barang impor yang berbahaya. 

Jenis-Jenis Tarif Impor

Setelah memahami tujuan di atas, mari kita masuk ke bagian jenis-jenis tarif yang harus dipahami, khususnya untuk Anda yang ingin melakukan impor barang. Berikut kami jelaskan tiga jenis kebijakan tarif impor, yaitu:

1. Tarif Barang Impor Protektif

Tarif protektif memiliki tujuan untuk melindungi industri domestik dari persaingan yang tidak adil dengan produk impor karena harganya lebih murah. Pemerintah akan menerapkan tarif barang impor yang tinggi untuk menekan konsumsi tersebut. 

2. Tarif Barang Impor Preferensial 

Tarif preferensial memberikan perlakuan khusus untuk impor dari negara-negara tertentu, yang mempunyai kesepakatan perdagangan atau hubungan khusus dengan negara pengimpor. Jenis jenis tarif dalam perdagangan internasional ini biasanya lebih murah atau bahkan bebas biaya untuk sejumlah barang yang diimpor dari negara mitra tertentu. 

3. Tarif Barang Impor Revenue (Pendapatan)

Yang terakhir, tarif revenue dikenakan oleh pemerintah dengan tujuan untuk menghasilkan pendapatan bagi negara. Tarif ini bisa diterapkan di berbagai jenis barang impor tanpa perlu mempertimbangkan perlindungan atau preferensi tertentu. Pemerintah bisa menggunakan pendapatan dari tarif tersebut untuk membiayai program serta proyek publik. 

Akhir Kata

Sebagai kesimpulan, tarif impor merupakan biaya pajak yang diberatkan kepada pihak importir. Tarif tersebut dihitung mencakup harga barang, tujuan penggunaan, dan lainnya. 

Akan tetapi, tarif barang impor bisa dibilang berbeda-beda. Bukan hanya karena adanya faktor yang telah disebutkan, melainkan karena adanya jenis-jenis tarif. Importir bahkan bisa bebas tidak membayar pajak impor tersebut jika barang yang diimpor berasal dari negara mitra tertentu.

Garuda Citizen truly of Indonesia » politik, hukum, sosial, wisata, budaya, dan berbagai berita peristiwa menarik dan penting untuk dibaca.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply