Sosial Budaya
Mengenal Upacara Adat Jawa Barat: Jenis & Penjelasannya

Jawa Barat dikenal sebagai salah satu daerah dengan budaya yang kaya dan beragam. Salah satu warisan budaya yang masih lestari hingga kini adalah upacara adat Jawa Barat.
Upacara adat ini mencerminkan nilai-nilai kehidupan masyarakat Sunda, baik dalam aspek sosial, spiritual, maupun ekonomi.
Dalam kehidupan masyarakat Sunda, upacara adat berfungsi sebagai bentuk syukur, doa, serta penghormatan terhadap leluhur dan alam.
Berbagai upacara adat masih dipraktikkan, baik dalam lingkup keluarga, komunitas, maupun masyarakat luas.
Artikel ini akan membahas beberapa jenis upacara adat Sunda, termasuk upacara adat Jawa Barat ngaruwat bumi, upacara seren taun, sisingaan, upacara adat nadran Jawa Barat, dan upacara adat Jawa Barat tembuni.
Upacara Adat Jawa Barat: Sunda
Jenis-Jenis Upacara Adat Jawa Barat
- Upacara Adat Yang Berkaitan Dengan Siklus Kehidupan Manusia
- Upacara Adat Yang Berkaitan Dengan Keagamaan dan Spiritualitas
- Upacara Adat Yang Berkaitan Dengan Pertanian dan Kelautan
- Upacara Adat Yang Berkaitan Dengan Kesenian
1. Upacara Adat Yang Berkaitan Dengan Siklus Kehidupan Manusia
- Mapag Panganten: Prosesi pernikahan adat Sunda yang penuh dengan simbolisme dan nilai kearifan lokal.

upacara adat Mapag Panganten merupakan salah satu ritual yang menjadi bagian dari seluruh rangkaian upacara adat pernikahan dalam masyarakat Sunda.
Secara etimologi, kata mapag dalam bahasa Sunda berarti menjemput atau menyambut. Maka Mapag Panganten adalah acara menyambut kedatangan pengantin dan keluarganya.
- Tingkeban: Upacara tujuh bulan kehamilan dengan tujuan mendoakan keselamatan ibu dan bayi.

Upacara Tingkeban atau yang biasa dikenal dengan istilah mitoni, merupakan serangkaian prosesi yang dilakukan saat anak masih dalam kandungan berusia tujuh bulan.
Bagi masyarakat Jawa, tingkeban menjadi doa dan pengharapan agar anak yang dikandung kelak menjadi anak yang baik dan berbakti.
- Upacara Adat Jawa Barat Tembuni: Ritual pemakaman ari-ari bayi yang dipercaya memiliki pengaruh terhadap kehidupan si anak.

Tembuni adalah upacara adat Jawa Barat yang berkaitan dengan kelahiran bayi.
Masyarakat Sunda mempercayai bahwa plasenta atau ari-ari bayi adalah saudara dari bayi yang lahir tersebut, maka mengurusnya pun tidak bisa sembarangan, melainkan memerlukan ritual khusus.
- Ngaruat: Tradisi tolak bala untuk membersihkan seseorang dari kesialan.

Ngaruwat Bumi memiliki akar kata dari bahasa Sunda, yaitu “rawat” atau “ngarawat,” yang mewakili arti yang mendalam dalam konteks mengumpulkan atau memelihara.
Istilah ini membawa nuansa keseimbangan antara manusia dan alam serta antara satu sama lain dalam komunitas. Salah satu acara yang merefleksikan konsep Ngaruwat Bumi adalah “Ruwatan Bumi” yang diadakan di Kampung Banceuy.
Upacara ini secara tradisional diadakan pada hari Rabu menjelang akhir bulan Rayagung atau bulan Dzulhijah dalam penanggalan Islam.
2. Upacara Adat Yang Berkaitan Dengan Keagamaan dan Spiritualitas
- Upacara Seren Taun: Ritual syukur panen yang dilakukan oleh masyarakat adat Kasepuhan di Banten Kidul.

Lebih khusus lagi, upacara Seren Taun merupakan acara penyerahan hasil bumi berupa padi yang dihasilkan dalam kurun waktu satu tahun untuk disimpan ke dalam lumbung atau ‘leuit’.
Ada dua lumbung, Leuit Indung (lumbung utama) sebagai tempat penyimpan padi dan lumbung pengiring untuk menyimpan benih untuk musim tanam mendatang.
- Ngabungbang: Upacara penyucian diri yang dilakukan oleh masyarakat Baduy.

‘Ngabungbang’ merupakan ritual yang diselenggarakan masyarakat kabupaten Subang sebagai bentuk proses pembersihan diri, sekaligus melestarikan budaya leluhur masyarakat Sunda.
- Ruwatan: Bertujuan untuk membebaskan seseorang dari nasib buruk atau malapetaka.

Ruwat sendiri dalam bahasa Jawa sama dengan kata luwar berarti dilepas atau dibebaskan.
Sehingga Ruwatan berarti upacara untuk membebaskan atau melepaskan seseorang yang diruwat dari hukuman atau kutukan dewa yang menimbulkan bahaya.
3. Upacara Adat Yang Berkaitan Dengan Pertanian dan Kelautan
- Ngaseuk: Tradisi menanam padi pertama sebagai bentuk permohonan kesuburan tanah.

- Ritual ini dilakukan dengan mendirikan beberapa helai daun dan batang pohon yang diikat menjadi satu. Lalu secara serentak, melubangi tanah dengan tombak dan menebar bibit.
- Upacara Adat Nadran Jawa Barat: Ritual tahunan masyarakat pesisir sebagai bentuk penghormatan kepada laut.

Nadran adalah upacara adat nelayan yang dilaksanakan di pesisir utara pantai pulau Jawa, seperti Subang, Indramayu dan Cirebon.
Upacara ini bertujuan untuk mensyukuri nikmat atas hasil tangkapan ikan yang melimpah, mengharap peningkatan hasil pada tahun mendatang dan berdo’a agar tidak mendapat aral melintang dalam mencari nafkah di laut.
- Sedekah Laut: Ritual persembahan kepada penguasa laut agar nelayan mendapatkan perlindungan dan hasil tangkapan yang melimpah.

Masyarakat Indonesia memiliki sejumlah tradisi turun temurun yang masih dilestarikan hingga saat ini.
Salah satunya adalah sedekah laut yang bisa ditemukan pada masyarakat di pesisir pantai.
Selain melestarikan tradisi, pelaksanaan sedekah laut menjadi atraksi wisata budaya yang menarik wisatawan.
4. Upacara Adat Yang Berkaitan Dengan Kesenian
- Sisingaan: Pertunjukan seni arak-arakan yang biasanya dilakukan dalam perayaan khitanan anak laki-laki.

Sisingaan atau Gotong Singa (sebutan lainnya Odong-odong) merupakan salah satu jenis seni pertunjukan rakyat khas Sunda dan berasal dari wilayah Kabupaten Subang.
Sisingaan ini yang mana menggunakan media tandu yang dingkat oleh 4 orang dan diatasnya ditunggangi 1 orang atau pada umumnya oleh seorang anak kecil.
Kesenian ini dimainkan dengan musik, sehingga para pengangkat tandu melakukanya dengan gerakan tarian.
- Helaran: Prosesi budaya yang ditampilkan dalam acara tertentu untuk memperlihatkan kearifan lokal.

Makna & Nilai yang Terkandung Dalam Upacara Adat
Setiap upacara adat Jawa Barat memiliki makna mendalam yang mencerminkan spiritualitas sebagai bentuk doa dan penghormatan kepada Sang Pencipta.
Selain itu, upacara adat juga menguatkan kebersamaan dalam masyarakat serta berperan dalam pelestarian tradisi agar tetap hidup di tengah modernisasi.
Tantangan dan Upaya Pelestarian Upacara Adat Jawa Barat
Modernisasi membawa tantangan besar terhadap keberlanjutan upacara adat Sunda.
Perubahan gaya hidup dan arus globalisasi menyebabkan beberapa tradisi mulai ditinggalkan.
Namun, berbagai upaya telah dilakukan untuk melestarikan warisan budaya ini, seperti revitalisasi oleh komunitas adat dan budayawan, pendidikan budaya di sekolah-sekolah, serta penyelenggaraan festival dan perayaan tahunan.
upacara adat sunda ini guna memperkenalkan kembali tradisi ini kepada generasi muda.
Kesimpulan
Upacara adat Jawa Barat merupakan bagian penting dari identitas budaya masyarakat Sunda.
Berbagai ritual, seperti upacara seren taun, sisingaan, upacara adat Jawa Barat ngaruwat bumi, dan upacara adat nadran Jawa Barat, masih terus dipraktikkan dan menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat.
Pelestarian upacara adat bukan hanya tugas komunitas adat, tetapi juga masyarakat luas.
Dengan memahami dan menghargai warisan budaya ini, generasi mendatang dapat terus melestarikannya sebagai bagian dari identitas bangsa.

You must be logged in to post a comment Login