Connect with us

Sosial Budaya

Mengenal 7 Upacara Adat Lampung Yang Kaya Akan Nilai Filosofis

Published

on

upacara adat lampung

Artikel ini menyajikan informasi faktual dan edukatif tentang upacara adat lampung. Tulisan disusun secara bertahap.

Kalimat singkat dan ritmis. Jeda serta penekanan kata menciptakan alur yang mudah diikuti.

Upacara adat Lampung adalah warisan budaya yang kuat.
Ritual ini telah berlangsung sejak zaman nenek moyang.

Nilai-nilai luhur terkandung di dalamnya.
Tradisi seperti upacara adat Lampung nayuh, upacara adat Lampung begawi, dan upacara adat Lampung ruwat bumi turut melengkapi kekayaan budaya tersebut.

Definisi dan Konsep

Upacara adat Lampung adalah rangkaian ritual tradisional.
Ritual ini menghormati leluhur dan alam.

Setiap upacara memiliki struktur dan simbol yang spesifik.
Tujuannya jelas dan terukur untuk memperkuat ikatan sosial dan identitas budaya.

Contoh konkret:
Pada upacara adat Lampung nayuh, momen transisi dijadikan simbol kehidupan baru.

Sejarah dan Konteks Budaya

Sejarah upacara adat Lampung berakar pada tradisi leluhur.
Ritual ini diturunkan secara lisan dan tetap terjaga nilainya.

Nilai budaya terus berkembang, meski zaman berubah.
Upacara adat Lampung ruwat bumi dilakukan di lokasi bersejarah dan ekologis.

Ulasan 7 Upacara Adat Lampung

1. Upacara Perkawinan Adat Peminggri (Rebah Diah)

UpacaraPerkawinanAdatPeminggriRebahDiah
source image: indonesiakaya.com

Upacara adat perkawinan Rebah Diah adalah upacara adat perkawinan yang dilakukan oleh masyarakat Lampung Pepadun.

Upacara ini merupakan salah satu upacara adat yang paling penting dalam masyarakat Lampung.

Upacara adat perkawinan Rebah Diah memiliki beberapa tahapan. Mulai dari Hibal Batin yang merupakan upacara bertunangan di rumah mempelai pria. Lalu, melakukan pesta adat di rumah mempelai wanita dan tahap saling mengenal keluarga masing-masing.

Tak lupa pula diiringi dengan tarian adat Lampung, yaitu tarian tigel- tari perang (gawel) yang merupakan simbol kesetiaan dan cinta kedua mempelai.

2. Upacara Kukhuk Limau

UpacaraKukhukLimau
source image: merdeka.com

Kukhuk Limau adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat adat Pepadun Buay Nuban di Lampung.

Upacara ini bertujuan untuk memohon keselamatan dan kelancaran kehamilan, serta untuk mendapatkan keturunan sesuai yang diharapkan.

Ada tiga tahapan upacara ini, yaitu tahap persiapan, dimana utusan dari keluarga ibu hamil akan pergi ke tokoh adat untuk meminta doa dan petunjuk dengan menyiapkan berbagai alat dan bahan.

Setelah itu, upacara dilakukan dengan tokoh adat akan membacakan ayat suci Al-Qur’an dan memberikan nasihat kepada ibu hamil.

Selain itu, tokoh adat juga akan menjelaskan pantangan-pantangan yang harus dihindari oleh ibu hamil, seperti tidak boleh tidur pada siang hari, tidak boleh keluar rumah pada Dzuhur dan Magrib, tidak boleh duduk di tanah, dan tidak boleh makan buah yang bergetah.

3. Belangiran

Belangiran
source image: lampung.antaranews.com

Belangiran adalah upacara adat Lampung yang dilakukan menjelang bulan suci Ramadan. Upacara ini bertujuan untuk menyucikan diri dan mempererat tali silaturahmi antar sesama warga.

Dalam pelaksanaannya, Belangiran dilakukan dengan cara mandi bersama di sungai.

Namun, mandi yang dilakukan bukanlah mandi biasa, melainkan mandi yang disyaratkan dengan beberapa peralatan ritual, seperti air langir, bunga tujuh rupa, setanggi, dan daun pandan.

Ritual mandi suci ini dipercaya dapat membersihkan diri dari segala dosa dan kotoran, sehingga umat muslim dapat menyambut bulan Ramadan dengan hati yang bersih dan suci.

4. Upacara Sigeh

Upacara Sigeh
source image: indonesiakaya.com

Tari sigeh pengunten (siger penguntin) merupakan salah satu tari kreasi baru dari daerah Lampung. Tari ini merupakan pengembangan dari tari sembah yang merupakan tari tradisi asli masyarakat Lampung.

Melalui Peraturan Daerah, tari sigeh pengunten diresmikan sebagai tarian Lampung dalam penyambutan tamu penting.

Koreografi tari ini juga mengambil unsur dari berbagai tari tradisional Lampung untuk merepresentasikan budaya Lampung yang beragam.

5. Ngumbay Lawok

NgumbayLawok
source image: pariwisataindonesia.id

Ngumbay Lawok, atau “mencuci laut”, adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat pesisir Lampung untuk mengungkapkan rasa syukur atas hasil laut yang diperoleh dan memohon keselamatan saat melaut ke depannya.

Upacara ini biasanya melibatkan seekor kerbau yang dijadikan tumbal sebagai simbol ungkapan rasa terima kasih dari para nelayan.

Upacara ini dilaksanakan setiap tahun di titik yang berbeda. Hal ini juga bertujuan agar para wisatawan tertarik untuk mengunjungi berbagai daerah pesisir di Lampung.

Upacara Ngumbay Lawok merupakan tradisi yang penting bagi masyarakat pesisir Lampung. Upacara ini merupakan wujud kepercayaan mereka terhadap penguasa laut dan merupakan sarana untuk memohon perlindungan dari bahaya.

6. Ngebabali

Ngebabali
source image: lampung.tribunnews.com

Tradisi adat Ngebabali sendiri dilaksanakan saat membuka lahan untuk dijadikan tempat bercocok tanam atau sebagai tempat mendirikan rumah atau kediaman yang baru.

Upacara adat ini dapat dikatakan sebagai salah satu tradisi adat Lampung yang hampir punah karena hanya sebagian kecil masyarakat Lampung yang mengetahui dan masih melaksanakan adat tersebut.

7. Ngambabekha

Ngambabekha 2
source image: budaya-indonesia.org

Upacara adat Ngambabekha adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Lampung untuk memohon izin dari penunggu hutan sebelum membuka hutan untuk dijadikan lahan perkebunan atau perkampungan.

Upacara ini biasanya dilakukan dengan cara memberikan sesajen dan persembahan kepada penunggu hutan.

Upacara Ngambabekha merupakan wujud kepercayaan masyarakat Lampung terhadap kekuatan gaib yang ada di hutan.

Upacara ini juga merupakan sarana untuk menjaga hubungan baik antara manusia dan alam.

8. Upacara Adat Lampung Dalam Masa Kelahiran

UpacaraAdatLampungdalamMasaKelahiran
source image: rri.co.id

Masa kelahiran merupakan salah satu momen penting dalam kehidupan manusia.

Masyarakat Lampung memiliki berbagai upacara adat untuk merayakan kelahiran bayi, yaitu:

  • Teppuk Pusokh adalah upacara untuk membersihkan dan menanam ari-ari bayi.
  • Betebus adalah upacara untuk mendoakan bayi dan menebus bayi dari dukun bersalin.
  • Becukokh adalah upacara untuk mencukur rambut bayi untuk pertama kalinya.
  • Ngekuk/Ngebuyu/Mahau Manuk adalah upacara untuk memberikan makanan tambahan kepada bayi.

Upacara adat Lampung merupakan salah satu daya tarik wisata di provinsi ini.

Upacara-upacara ini menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk mengenal lebih dekat budaya dan tradisi Lampung.

Variasi Upacara Adat Lampung Lainnya

Selain ketujuh upacara utama, terdapat tradisi tambahan yang memperkaya budaya Lampung.

1. Upacara Adat Lampung Tayuhan

Tayuhan 2 1
source image: budaya-indonesia.org

Tayuhan adalah upacara adat Lampung yang dilakukan untuk merayakan suka cita, seperti pernikahan, khitanan, hasil panen yang berlimpah, hingga pembangunan rumah. Upacara ini biasanya melibatkan seluruh anggota keluarga besar.

Tayuhan diawali dengan rapat keluarga atau rapat adat yang dinamakan Himpun. Dalam rapat ini, dibahas tentang rencana pelaksanaan Tayuhan, termasuk tanggal, waktu, dan lokasi pelaksanaan.

Pada hari pelaksanaan Tayuhan, keluarga besar akan berkumpul di rumah keluarga yang mengadakan Tayuhan.

Mereka akan membawa berbagai peralatan dan bahan-bahan, seperti Tandang Bulung, Kecambai, Begulai, Nyani Buwak, hingga Khambak Bebukha.

2. Upacara Adat Lampung Begawi

UpacaraadatLampungbegawi
source image: budaya-indonesia.org

Upacara Gawi adalah ritual adat yang dilakukan oleh masyarakat Lampung Pepadun untuk merayakan peristiwa penting, seperti pernikahan, atau pemberian gelar adat.

Upacara ini biasanya berlangsung selama 7 hari 7 malam atau lebih dan melibatkan seluruh anggota keluarga dan masyarakat.

Upacara Gawi dimulai dengan acara pernikahan. Setelah pernikahan, calon penyimbang akan menjalani prosesi adat yang disebut “Cakcak Pepadun”.

Dalam prosesi ini, calon penyimbang akan diberikan gelar adat “Begawi Cakak Pepadun” oleh para tetua adat.

Selama upacara Gawi berlangsung, berbagai ritual adat dilakukan, seperti memanjatkan doa dan persembahan kepada para leluhur, pertunjukan seni dan budaya, seperti tari-tarian dan musik tradisional, serta memberikan jamuan untuk para tamu.

3. Upacara Adat Lampung Ruwat Bumi

Ruwat Bumi
source image: regional.espos.id

Upacara adat Ruwat Bumi atau sedekah bumi adalah upacara adat turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sumur Kumbang, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan setiap tahun.

Ruwat Bumi dilakukan mulai bulan Muharam selama enam Kamis dan satu Jumat.

Setiap hari Kamis sore, para sesepuh kampung akan berkumpul di halaman masjid setempat untuk membaca syekh sebagai bagian dari ritual Ruwat Bumi.

Setelah melakukan ritual, acara akan dilanjutkan dengan makan bersama.

Makna Filosofis dan Relevansi di Era Modern

Nilai upacara adat Lampung tetap relevan di era modern.
Ritual ini mengajarkan disiplin, kebersamaan, dan penghormatan.

Nilai-nilai tersebut diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Tradisi menjadi dasar untuk menjaga keharmonisan sosial dan lingkungan.

Contoh konkret:
Upacara adat Lampung begawi menunjukkan penerapan integritas sosial dalam acara komunitas.

Kesimpulan

Upacara adat Lampung merupakan warisan budaya yang sangat berharga. Ritual ini mengajarkan disiplin, kebersamaan, dan penghormatan terhadap alam serta leluhur.

Tradisi ini memperkuat jati diri masyarakat Lampung dan tetap relevan di era modern. Upaya dokumentasi serta edukasi berkelanjutan sangat penting untuk memastikan tradisi ini terus hidup.

Selain itu, tradisi seperti upacara adat Lampung nayuh, begawi, dan ruwat bumi turut menambah kekayaan budaya serta menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply