Connect with us

Dunia

11 Urutan Pelaksanaan Ibadah Haji dari Awal Sampai Akhir

Published

on

Urutan Pelaksanaan Ibadah Haji dari Awal Sampai Akhir

Untuk para calon jamaah yang akan melangsukan ibadah di Tanah Suci, memahami urutan pelaksanaan ibadah haji dari awal sampai akhir merupakan hal yang penting.  Ibadah diartikan sebagai perjalanan ke Tanah Suci, Mekkah dan sekitarnya untuk melaksanakan serangkaian ibadah yang telah ditetapkan oleh syariat Islam. 

Ibadah haji sendiri memiliki banyak hikmah dan manfaat, baik secara spiritual maupun sosial. Namun, untuk dapat melaksanakannya dengan baik dan benar, seorang Muslim haruslah mengetahui bagaimana urutan pelaksanaan ibadah tersebut sampai akhir. 

Urutan Pelaksanaan Ibadah Haji dari Awal Sampai Akhir

Ka'bah
Ka’bah

Urutan pelaksanaan ibadah haji dari awal sampai akhir terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilalui oleh seorang haji. Urutan inilah yang menjadi perbedaan umroh dan haji. Tahapan-tahapan ini disebut dengan manasik haji, yaitu ritual-ritual yang harus dilakukan oleh seorang haji sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

1. Melakukan Ihram dari Miqat

Ihram adalah niat dan pakaian khusus yang harus dikenakan oleh seorang haji sebelum memasuki wilayah haram, yaitu wilayah yang meliputi Mekkah dan sekitarnya. Ritual ini harus dilakukan dari Miqat, yaitu tempat-tempat yang telah ditentukan oleh syariat Islam sebagai batas masuknya wilayah haram. 

2. Wukuf di Arafah

Urutan pelaksanaan ibadah haji dari awal sampai akhir yang berikutnya, Wukuf di Arafah adalah berdiri atau berdiam diri di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Ibadah ini dilakukan mulai dari terbit matahari sampai terbenamnya. Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang paling utama, sehingga barangsiapa yang tidak melakukannya, maka hajinya batal. 

3. Thawaf Ifadah

Thawaf ifadah adalah Thawaf yang dilakukan setelah wukuf di Arafah, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan memulainya dari Hajar Aswad, dan mengakhirinya di tempat yang sama. Ritual yang termasuk dalam urutan pelaksanaan ibadah haji dari awal sampai akhir ini adalah rukun haji yang kedua, sehingga barangsiapa yang tidak melakukannya, maka hajinya batal. 

4. Sa’i

Sa’i adalah rukun haji, yang dilakukan dengan cara berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Ritual ini dimulai dari bukit Shafa dan mengakhirinya di Marwah. 

Amalan ini adalah bentuk penghargaan kepada perjuangan Hajar, istri Nabi Ibrahim AS, yang mencari air untuk putranya Ismail AS di padang tandus. Sa’i juga merupakan kesempatan bagi seorang haji untuk mengingat nikmat Allah SWT yang telah memberikan sumber air zam-zam yang berkah.

5. Mabit di Muzdalifah

Mabit di Muzdalifah adalah bermalam atau berdiam diri di padang Muzdalifah pada malam tanggal 10 Dzulhijjah, setelah selesai Thawaf Ifadah dan Sa’i. Ritual yang termasuk urutan pelaksanaan ibadah haji dari awal sampai akhir ini adalah wajib haji, sehingga barangsiapa yang meninggalkannya, maka harus membayar dam (kurban). 

6. Melempar Jumrah

Melempar jumrah adalah melempar batu kerikil ke tiga tiang yang disebut jumrah, yang melambangkan setan. Urutan pelaksanaan ibadah haji dari awal sampai akhir ini dilakukan pada tanggal 10, 11, dan 12 Dzulhijjah. 

Selain itu, kegiatan melempar jumrah adalah bentuk penolakan dan perlawanan terhadap godaan dan bisikan setan yang menghalangi ketaatan kepada Allah SWT. Amalan ini juga merupakan kesempatan bagi seorang haji untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan yang telah dilakukan.

7. Mencukur atau Memotong Rambut

Mencukur atau memotong rambut dilakukan setelah selesai melempar jumrah pada tanggal 10 Dzulhijjah. Amalan ini menjadi bentuk pengorbanan dan penghambaan diri kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmat rambut. Mencukur atau memotong rambut juga merupakan tanda bahwa seorang haji telah keluar dari ihram dan boleh melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang.

8. Melempar 3 Jumrah

Urutan pelaksanaan ibadah haji dari awal sampai akhir yang berikutnya, melempar 3 jumrah berupa batu kerikil ke tiga tiang, yaitu jumrah ula, jumrah wustha, dan jumrah aqabah. Amalan ini dilakukan pada tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah. Melempar 3 jumrah adalah wajib haji, sehingga barangsiapa yang meninggalkannya, maka harus membayar dam.

9. Mabit di Mina

Mabit di Mina berarti bermalam atau berdiam diri di lembah Mina pada malam tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah, setelah selesai melempar 3 jumrah. Ini adalah kesempatan bagi seorang haji untuk bersilaturahmi, berbagi, dan bermuhasabah dengan sesama haji yang berasal dari berbagai daerah dan negara. 

Ritual ini juga merupakan simbol kebersamaan dan kecintaan umat Islam yang bersaudara dalam iman dan taqwa.

10. Thawaf Wada

Thawaf Wada adalah Thawaf yang dilakukan sebelum meninggalkan Mekkah, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan memulainya dari Hajar Aswad dan mengakhirinya di tempat yang sama. 

Ini menjadi bentuk perpisahan dan pengucapan terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan untuk menunggu berapa lama antrian haji sampai melaksanakannya.

11. Tahallul

Yang terakhir, Tahallul adalah keluar dari keadaan Ihram dengan melepaskan pakaian Ihram dan mengenakan pakaian biasa. Tahallul adalah tanda bahwa seorang haji telah menyelesaikan ibadah hajinya dan boleh melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang, seperti memakai wewangian, bercumbu, bersetubuh, dan lain-lain. 

Momen ini juga merupakan tanda bahwa seorang haji telah mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan.

Demikianlah urutan pelaksanaan ibadah haji dari awal sampai akhir yang harus diketahui oleh setiap muslim yang ingin melaksanakan ibadah haji. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan, kesempatan, dan keberkahan bagi kita semua untuk dapat melaksanakan ibadah haji yang mabrur. Amin.

Garuda Citizen truly of Indonesia » politik, hukum, sosial, wisata, budaya, dan berbagai berita peristiwa menarik dan penting untuk dibaca.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply